Community
Keuangan Aman Untuk Mama Muda: Panduan dari Alexandra Askandar, Wakil Presiden Direktur Bank Mandiri
Kepada Dewiku.com, Alexandra Askandar, Wakil Presiden Direktur Bank Mandiri, berbagi tips seputar mengelola keuangan yang efektif bagi mama muda, berdasarkan pengalamannya selama 25 tahun berkarier di bank pelat merah di Indonesia.
Vania Rossa
![Alexandra Askandar (dok. pribadi)](https://media.dewiku.com/thumbs/2025/02/03/57271-alexandra-askandar/745x489-img-57271-alexandra-askandar.jpg)
Dewiku.com - Menjadi seorang ibu adalah pengalaman yang luar biasa, tetapi juga membawa tanggung jawab finansial yang besar. Mama muda seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan dalam mengelola keuangan keluarga, mulai dari mengatur anggaran rumah tangga, mempersiapkan dana pendidikan anak, hingga merencanakan masa depan keluarga.
Kepada Dewiku.com, Alexandra Askandar, Wakil Presiden Direktur Bank Mandiri, berbagi tips seputar mengelola keuangan yang efektif bagi mama muda, berdasarkan pengalamannya selama 25 tahun berkarier di salah satu bank pelat merah teratas di Indonesia.
Baca Juga
Physical Touch: Bahasa Cinta yang Tak Identik dengan Seks
Skin Positivity, Merawat Kulit Tanpa Harus Terbebani Standar Kecantikan di Media Sosial
Menjadi Kaluna di Home Sweet Loan: Perempuan, Anak Bungsu, dan Tulang Punggung Keluarga yang Tak Punya Pilihan
Tabrakan Maut di Langit Washington dan Respon Trump yang Lagi-lagi Salahkan Kebijakan Inklusif
Benarkah Menangis Berjam-jam Bisa Membakar Kalori?
RUU PPRT: Lebih dari Dua Dekade, Masih Menjadi Jargon Politik Tanpa Aksi Nyata
Sebagai pemimpin perempuan di dunia perbankan, Alexandra percaya bahwa inklusi keuangan adalah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi kelompok yang selama ini kurang terjangkau oleh layanan perbankan. Melalui program dan inovasi, seperti akses perbankan digital yang kian mudah, Alexandra melihat bagaimana teknologi bisa menjadi jembatan untuk memperluas akses keuangan, baik di kota besar maupun pelosok daerah.
"Semua ini menjadi motivasi saya untuk terus berkarya. Saya ingin memastikan bahwa perbankan tidak hanya berfungsi sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai agen perubahan yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat, lingkungan, dan pembangunan yang lebih inklusif," kata Alexandra.
Dan inilah tips-tips keuangan yang layak diikuti para mama muda dari Alexandra Askandar:
1. Mama muda seringkali masih belum berpengalaman dalam mengelola keuangan, seperti membagi porsi keuangan antara diri sendiri, rumah tangga, dan anak. Menurut Anda, apa solusi untuk hal ini?
Langkah pertama adalah memahami prioritas dan kebutuhan keuangan keluarga. Penting untuk membuat anggaran sederhana yang memisahkan pos pengeluaran seperti kebutuhan rumah tangga, kebutuhan anak, kebutuhan pribadi, dan tabungan.
Strategi yang paling umum dilakukan adalah dengan membagi persentase dari pos pengeluaran yang sudah dirancang. Misalkan, pengeluaran untuk rumah tangga 40% karena memiliki pengaruh terbesar dalam kebutuhan dasar keluarga, seperti bahan makanan, listrik, dan air. Selanjutnya, alokasikan 30% untuk kebutuhan anak, termasuk pendidikan, kesehatan, dan perlengkapan sehari-hari. Sisihkan 20% untuk tabungan dan investasi, yang sangat penting sebagai jaring pengaman keuangan masa depan. Terakhir, 10% dapat digunakan untuk kebutuhan pribadi ibu, seperti perawatan diri atau hiburan.
Namun, alokasi ini tidak bersifat kaku, ya. Sesuaikan dengan kondisi keuangan dan kebutuhan spesifik keluarga. Terakhir, jangan lupa untuk terus belajar. Membaca buku, mengikuti kelas keuangan, atau bahkan mencari komunitas ibu muda yang berbagi pengalaman dalam mengelola keuangan bisa menjadi inspirasi untuk meningkatkan kemampuan finansial Anda. Saya percaya bahwa mengelola keuangan adalah keterampilan yang bisa dipelajari, dan langkah kecil hari ini akan membawa dampak besar bagi masa depan keluarga.
2. Pentingkah menabung dan berinvestasi bagi mama muda, dan ada saran bagaimana untuk memulainya?
Menabung dan berinvestasi bukan hanya penting, tapi juga krusial untuk mempersiapkan masa depan keluarga. Saya selalu menyarankan untuk mulai menabung sejak dini, walaupun jumlahnya kecil, karena kebiasaan menabung lebih penting daripada nominalnya.
Setelah itu, ibu muda bisa mulai berinvestasi di instrumen sederhana seperti reksa dana pasar uang yang rendah risiko. Saat ini, Livin’ by Mandiri sudah bisa mendukung penggunanya untuk menabung dan berinvestasi sekaligus dalam satu platform.
Untuk ibu muda yang ingin memulai, saya menyarankan langkah berikut:
- Mulai dari tabungan: Anda bisa menggunakan fitur tabungan berencana untuk membantu mengatur tujuan finansial
- Cobalah Reksa Dana Pasar Uang: instrumen ini rendah risiko dan cocok bagi pemula.
- Kenali profil risiko Anda: pastikan investasi Anda sesuai dengan kemampuan dan kenyamanan dalam menghadapi fluktuasi pasar.
3. Bagaimana cara mama muda untuk membuat anggaran yang efektif, terutama ketika harus memenuhi kebutuhan keluarga?
Anggaran yang efektif dimulai dengan mencatat seluruh pengeluaran dan pendapatan. Jika pengeluaran tidak seimbang atau lebih besar daripada pendapatan, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi pos pengeluaran yang bisa dikurangi atau dioptimalkan. Misalnya, mengurangi pengeluaran untuk hal-hal yang sifatnya non-prioritas seperti hiburan atau belanja impulsif. Fokuskan anggaran pada kebutuhan pokok seperti makanan, pendidikan, kesehatan, dan transportasi.
Lalu, evaluasi kembali anggaran Anda setiap bulan. Jika ada pengeluaran yang tidak sesuai rencana, jadikan itu pelajaran untuk bulan berikutnya. Ingat, anggaran yang efektif bukan tentang seberapa ketat pengeluarannya, tetapi seberapa konsisten Anda mengikuti rencana yang sudah dibuat untuk mencapai tujuan keuangan keluarga.
4. Strategi apa yang sebaiknya dilakukan oleh mama muda untuk melunasi utang?
Strategi yang sebaiknya dilakukan oleh ibu muda untuk melunasi utang adalah dengan menggunakan metode "Debt Snowball," yang terbukti efektif dan mudah diikuti.
Metode ini dilakukan dengan cara memprioritaskan pelunasan utang dari jumlah terkecil hingga besar, caranya dengan:
- Mencatat semua hutang Anda, termasuk jumlah total, pembayaran minimum bulanan, dan tingkat bunga. Urutkan berdasarkan jumlah utang dari yang terkecil hingga terbesar.
- Gunakan dana tambahan yang Anda miliki seperti dari penghematan pengeluaran lain untuk melunasi hutang terkecil terlebih dahulu. Sementara itu, tetap lakukan pembayaran minimum pada utang lainnya.
- Setelah utang terkecil lunas, alokasikan kembali dana tersebut untuk utang berikutnya di daftar Anda. Efek psikologis dari melunasi satu utang memberikan motivasi untuk melanjutkan untuk melunasi hutang selanjutnya.
- Ulangi hingga utang yang dimiliki lunas. Karena jumlah yang dialokasikan untuk melunasi utang terus bertambah, proses pelunasan akan terasa semakin cepat.
Selain strategi ini, penting untuk menghindari utang baru selama proses pelunasan, serta membangun dana darurat agar tidak tergantung pada utang di masa mendatang. Dengan disiplin dan perencanaan yang matang, ibu muda dapat melunasi utang secara bertahap sekaligus membangun keuangan keluarga yang lebih sehat.
5. Sejak usia berapa sebaiknya anak-anak mulai diajarkan tentang keuangan, dan apa cara yang efektif untuk melakukannya?
Menurut saya, anak-anak bisa mulai diajarkan keuangan sejak usia dini, sekitar 5-7 tahun. Cara yang efektif adalah melalui praktik sederhana, seperti memberikan uang saku mingguan dan mengajarkan mereka menabung.
Ajak anak dalam diskusi kecil, misalnya ketika mereka ingin membeli sesuatu, kita ajak mereka untuk berhitung berapa yang harus mereka sisihkan dari uang sakunya. Ini mengajarkan anak untuk menghargai uang dan merencanakan pengeluaran.
6. Mama muda perlu berinvestasi, nggak, sih? Dan menurut Anda, jenis investasi apa yang cocok?
Bagi ibu muda dengan risiko rendah, deposito atau reksa dana pasar uang bisa menjadi pilihan yang aman.
Untuk yang memiliki risiko sedang, reksa dana campuran atau obligasi pemerintah (ORI) sangat menarik. Sedangkan bagi ibu muda dengan toleransi risiko tinggi, saham atau investasi aset non-likuid seperti properti bisa dipertimbangkan.
Tips penting dari saya:
- Diversifikasi portofolio Anda agar risiko tersebar
- Jangan panik saat pasar mengalami penurunan, justru ini bisa menjadi peluang untuk membeli di harga yang lebih murah
- Fokus pada rencana investasi jangka panjang, dan evaluasi portofolio secara berkala.
7. Bisa ceritakan pengalaman pribadi Ibu dalam mengelola keuangan keluarga?
Tentu. Salah satu pengalaman berharga saya adalah disiplin menabung sejak awal berkarier. Kebiasaan ini memungkinkan saya untuk membangun dana darurat yang membantu keluarga saya saat menghadapi situasi tak terduga. Saya juga selalu memiliki rencana keuangan jangka panjang untuk pendidikan anak-anak, yang diwujudkan melalui investasi secara rutin.
Nah, di sini saya ingin mengingatkan bahwa setiap peeempuan, terutama ibu, memiliki peran strategis dalam mengelola keuangan keluarga. Mulailah dengan langkah kecil namun konsisten, seperti menabung dan belajar tentang investasi.
Jangan takut untuk mencari ilmu dan bantuan, karena setiap keputusan keuangan yang bijak akan membawa dampak besar untuk masa depan keluarga Anda. Dan yang terpenting, jangan lupa untuk merawat diri sendiri, karena kebahagiaan Anda adalah kunci kebahagiaan keluarga.