Fashion-beauty
Rasanya Jadi Tak Nyaman, Ini Tips Menghilangkan Jerawat di Vagina
Ada sejumlah obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengatasi jerawat di vagina.
Rima Sekarani Imamun Nissa
![Ilustrasi organ intim wanita. (Unsplash/A L L E F . V I N I C I U S Δ)](https://media.dewiku.com/thumbs/2019/01/11/43223-ilustrasi-wanita-tanpa-vagina-unsplasha-l-l-e-f-v-i-n-i-c-i-u-s-d/745x489-img-43223-ilustrasi-wanita-tanpa-vagina-unsplasha-l-l-e-f-v-i-n-i-c-i-u-s-d.jpg)
Dewiku.com - Walau ada beberapa penyebab lain, jerawat di vagina umumnya muncul karena infeksi bakteri. Mengingat itu termasuk area sensitif, bagaimana cara aman mengatasinya?
Anda dapat mengandalkan cara medis agar lebih efektif. Namun sebelum memakai obat apapun, langkah pertama yang wajib dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter kulit.
Baca Juga
Anda tentu perlu mengetahui penyebab munculnya jerawat sehingga dokter dapat memberikan resep yang tapat. Melansir Hellosehat, penanganan medis terhadap jerawat melibatkan obat-obatan sebagai berikut:
1. Benzoyl peroxide
Benzoyl peroxide bekerja dengan cara membunuh bakteri pada permukaan kulit dan membersihkan sumbatan pada pori-pori. Senyawa antimikroba ini tersedia dalam bentuk losion, krim, gel, sabun pembersih, maupun larutan menyerupai toner.
Membersihkan kulit dengan benzoyl peroxide termasuk cara andalan untuk menghilangkan jerawat di vagina. Namun, Anda harus perlu lebih sering memakai pelembap bisa membuat kulit kering dan mengelupas pada 1-2 minggu pertama.
![Rasanya Jadi Tak Nyaman, Ini Tips Menghilangkan Jerawat di Vagina - 1](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/05/08/o_1ai7qokaust717ap17v87espfa.jpg)
2. Antihistamin
Ini digunakan untuk mengatasi jerawat pada vagina akibat dermatitis kontak. Dermatitis kontak adalah reaksi kulit akibat paparan zat yang menimbulkan iritasi. Zat-zat ini dapat berasal dari pakaian, produk pembersih, pembalut, dan sebagainya.
Obat antihistamin umumnya berbentuk salep yang dioleskan secara langsung pada permukaan kulit berjerawat. Jika reaksi pada kulit Anda terbilang parah, dokter juga bisa saja menyarankan penggunaan antihistamin yang diminum langsung.
3. Antibiotik
Penggunaan antibiotik biasanya diberikan dokter untuk mengatasi jerawat yang pecah atau telah berkembang menjadi bisul bernanah. Umumnya, berbentuk salep dan merupakan kombinasi dari neomycin, bacitracin, serta polymyxin B.
Cara ini tidak cuma akan menghilangkan jerawat di vagina, tapi juga mencegah pembentukan jerawat baru. Pasalnya, antibiotik bekerja dengan melindungi kulit dari infeksi akibat jerawat yang pecah selama proses penyembuhan berlangsung.
![Rasanya Jadi Tak Nyaman, Ini Tips Menghilangkan Jerawat di Vagina - 2](https://media.suara.com/pictures/653x366/2015/10/22/o_1a27a3k9714p21dec10h132a1m9ca.jpg)
4. Terapi medis
Terapi medis sesuai untuk mengatasi jerawat di vagina akibat infeksi bakteri M. contagiosum. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bintil halus berwarna putih hingga kemerahan. Ketika diraba, bagian tengah jerawat terasa licin seperti lilin.
Beberapa terapi yang cukup efektif, yakni:
- Cryotherapy: Bintil jerawat dibekukan dengan nitrogen cair. Jerawat yang telah membeku akan hilang dengan sendirinya.
- Terapi laser: Sinar laser ditembakkan pada bintil-bintil jerawat agar jaringannya hancur.
- Terapi topikal: Dokter mengoleskan krim mengandung asam atau senyawa kimia pada bintil jerawat untuk memicu pengelupasan.
- Kuret: Bintil jerawat dikikis menggunakan alat khusus hingga terlepas.
5. Hidrokortison
Anda juga dapat menghilangkan jerawat di vagina dengan mengoleskan krim hidrokortison. Hidrokortison bekerja dengan cara meredakan peradangan, bengkak, dan kemerahan pada kulit.
Hidrokortison biasanya digunakan bersama dengan antibiotik dan benzoyl peroxide yang mampu membasmi bakteri penyebab jerawat.
Selain penggunaan obat, pada dasarnya Anda juga perlu menghindari kebiasaan yang memicu timbulnya jerawat. Contohnya, jangan memencet jerawat, mengenakan pakaian yang terlalu ketat, dan menggunakan produk pembersih dengan kandungan banyak parfum.