Fashion-beauty

Hampir Lumpuh, Wanita Ini Tak Sadar Keracunan Krim Wajah

Krim wajah yang digunakan mengandung zat methylmercury.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Rima Suliastini

llustrasi krim wajah. (Pixabay/summa)
llustrasi krim wajah. (Pixabay/summa)

Dewiku.com - Seorang wanita hampir mengalami kelumpuhan karena keracunan krim wajah selama bertahun-tahun. Wanita ini tak sadar menggunakan skincare yang terkontaminasi zat methylmercury selama 7 tahun.

Melansir CNN, wanita yang tak disebutkan namanya ini mengalami kondisi cukup buruk hingga dirinya tidak sanggup bicara dan bergerak.

Menurut keterangan keluarganya, wanita 47 tahun ini mendapatkan krim wajah dari temannya di Meksiko. Produk itu digunakan untuk menghilangkan noda hitam dan menyamarkan kerutan wajah.

Rupanya, produk skincare ini telah tercemar zat methylmercury setelah melewati proses produksi. Tak tanggung-tanggung, kandungannya diketahui mencapai 1,2 persen. Artinya, krim wajah tersebut jelas ilegal di Amerika.

Awalnya, wanita ini mengeluhkan rasa sakit seperti tertusuk di tubuhnya. Tak hanya itu, ia merasa lengannya semakin melemah dari hari ke hari.

Ilustrasi perawatan leher. (Shutterstock)
Ilustrasi pakai skincare. (Shutterstock)

Ia pun segera konsultasi ke dokter. Namun, penyakitnya belum terdiagnosa dengan benar. Dua minggu kemudian, ia kembali memeriksakan diri karena pandangannya kabur dan mulai mengalami kesulitan bicara.

Dokter lalu merujuk wanita ini ke rumah sakit yang lebih besar, yaitu University of California - San Francisco (UCSF).

Setelah itu, barulah diketahui jika wanita ini keracunan skincare yang mengandung zat methylmercury. Hal ini terungkap dari banyaknya kadar methylmercury yang ada dalam tubuhnya.

Hampir Lumpuh, Wanita Ini Tak Sadar Keracunan Krim Wajah - 2
Ilustrasi keracunan skincare. (Shutterstock)

Setelah mendapat perawatan, kondisi wanita yang keracunan skincare ini belum juga membaik. Kebutuhan nutrisinya cuma dapat terpenuhi melalui infus.

"Keracunan pada sistem saraf pusat, seperti yang terjadi pada kasus ini, biasanya terjadi beberapa minggu hingga berbulan-bulan setelah dia terpapar," kata Dr. Paul Paul Blanc dari Divisi California Poison Control System UCSF.

"Begitu terpapar, akan dengan cepat menyerang sistem dan sering kali gejalanya menjadi lebih buruk meskipun sudah dibuang," jelas dia.

Berita Terkait

Berita Terkini