Fashion-beauty
Bukan Cuma Reaksi Alergi, Waspadai Bahaya Pakai Lipstik Setiap Hari
Jarang diketahui, ternyata ada beberapa risiko penyakit dari kebiasaan memakai lipstik setiap hari.
Rima Sekarani Imamun Nissa
![Ilustrasi lipstik merah. (Shutterstock)](https://media.dewiku.com/thumbs/2020/08/05/22139-ilustrasi-lipstik-merah-shutterstock/745x489-img-22139-ilustrasi-lipstik-merah-shutterstock.jpg)
Dewiku.com - Bagi banyak perempuan, lipstik sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Mereka menggunakan produk kosmetik ini untuk mempercantik diri dan menambah kepercayaan diri.
Tak heran jika ada perempuan yang menggunakannya hampir setiap hari, apalagi bagi mereka yang punya pekerjaan di depan publik. Namun, mulai sekarang sebaiknya waspada.
Baca Juga
Hadiah Spesial, Anjing Jisoo BLACKPINK Punya Tas Mewah DIOR
Terlanjur Putus, Wanita Ini Menyesal setelah Mantan Menang di Olimpiade
Tampil Bak Putri di Pembukaan Olimpiade, Ini Sosok Atlet Olga Rypakova
Beda Banget! Wanita Ini Ungkap Wajah Tanpa Makeup, Bikin Warganet Syok
Boneka Barbie Ini Dirias ala Pengantin Sunda, Hasilnya Bikin Warganet Iri
5 Gaya Kece Pebulutangkis Jonatan Christie, Pernah Dipuji Mirip Hyun Bin
Karena rutin pakai lipstik dapat berisiko memunculkan masalah kesehatan. Salah satunya terungkap dalam studi dari Berkeley School of Publick Health, University of California.
Penelitian ini mengungkapkan, lip gloss dan lipstik disebut mempunyai bahan racun berbahaya, mulai dari kadar kromium, timbal, aluminium, dan kadmium.
![Ilustrasi lipstik merah. (Shutterstock)](https://media.dewiku.com/thumbs/2020/08/05/63978-ilustrasi-lipstik-merah-shutterstock/745x489-img-63978-ilustrasi-lipstik-merah-shutterstock.jpg)
Terlebih lagi, penelitian ini mencatat, masalah kesehatan ini dapat berakibat jangka panjang bagi perempuan yang mengoleskan lipstik lebih dari dua hingga tiga kali dalam 24 jam, salah satunya tumor perut.
Melansir Healthshots, ada beberapa zat beracun pada lipstik yang perlu diketahui, antara lain:
- Polietilen glikol. Bahan berbasis krim ini dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan sistem saraf.
- Paraben. Umumnya ditemukan pada lipstik yang dapat menembus ke kulit. Selain itu, bahan ini bisa menyebabkan beberapa efek samping, termasuk depresi dan diare.
- Phthalates. Bahan ini dikatakan bisa membahayakan sistem endokrin tubuh.
- Timbal. Bahan kandungan ini dapat menyebabkan risiko kesehatan jangka panjang.
Selain bahan beracun, ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai jika kamu memakai lisptik berlebihan. Apa saja?
Adanya racun yang membahayakan tubuh
Menggunakan lipstik dengan bahan yang berbahaya, ini bisa menyerap racun ke dalam tubuh perempuan. Kadang tanpa disadari, perempuan lupa memperhatikan kandungan bahan ketika membelinya. Jadi, lebih baik cek bahan apa saja yang terkandung pada lipstik sebelum menyesal.
Menyebabkan alergi kulit
Lipstik yang mengandung bahan berbahaya dapat menyebabkan risiko ruam dan gatal di bibir perempuan. Hal itu karena lipstik mengandung bahan kimia yang disebut bismuth oxychloride sebagai pengawetan. Bahan ini dikatakan bersifat karsinogenik sehingga harus hati-hati sebelum membeli.
![Ilustrasi noda bekas lipstik. (Pixabay/Miroslavik)](https://media.dewiku.com/thumbs/2019/12/19/57268-ilustrasi-noda-bekas-lipstik-pixabaymiroslavik/745x489-img-57268-ilustrasi-noda-bekas-lipstik-pixabaymiroslavik.jpg)
Menyebabkan kanker
Sebagian besar bahan lipstik lewat sifat karsinogenik, ini dapat menyebabkan kanker akibat penggunaan lipstik yang kurang hati-hati. Faktanya, bahan kimia yang diawetkan pada lipstik, dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Tak cuma kanker, melainkan bisa iritasi mata, mengi, dan alergi.
Menyebabkan perubahan pada sistem endokrin
Bagi perempuan yang belum memahami risiko ini, lipstik mengandung bahan petrokimia yang dapat menyebabkan perubahan pada sistem endokrin. Risiko ini bisa menyerang kemampuan kognitif serta reproduksi perempuan.
Bisa menyebabkan gagal ginjal
Dalam kasus ekstrem, gagal ginjal juga dapat terjadi akibat penggunaan lipstik secara teratur. Hal ini karena lipstik mengandung kadmium dalam jumlah besar, sehingga bisa menyebabkan gagal ginjal. (*Aflaha Rizal Bahtiar)