Fashion-beauty
Rp38 Juta Raib, Curhat Wanita Ditipu dan Dighosting saat Beli Tas Chanel Palsu di Toko Online
Wanita tersebut menyesal karena tergiur harga yang lebih murah di toko online.
Amertiya Saraswati
![Ilustrasi Ditipu saat Belanja di Toko Online (Pexels/SHVETS Production)](https://media.dewiku.com/thumbs/2021/08/06/76084-ilustrasi-belanja-online/745x489-img-76084-ilustrasi-belanja-online.jpg)
Dewiku.com - Mengoleksi tas mewah dan branded dapat menjadi hobi tersendiri bagi para wanita. Tak hanya itu, membeli tas mewah juga bisa dilakukan secara online.
Meski begitu, seseorang tetap perlu berhati-hati saat membeli tas mewah secara online. Salah satu contoh adalah nasib apes wanita satu ini yang mendapat barang palsu.
Baca Juga
Curhat Pria Tak Mau Bantu Istri Merawat Bayi Sendiri, Alasannya Bikin Warganet Bersimpati
Tega Banget, 6 Zodiak Ini Ternyata Sering Bikin Patah Hati
Ini 5 Arti Mimpi Sandal, Bisa Jadi Pertanda Baik atau Malah Sebaliknya
Sambut Hari Kartini, Stockbit dan Bibit: Komitmen Kami untuk Kaum Ibu Sangat Jelas
5 Arti Mimpi Tertawa, Simbol Menyembunyikan Perasaan Sebenarnya?
5 Zodiak yang Cintanya Paling Sering Bertepuk Sebelah Tangan
Melansir AsiaOne, seorang wanita Singapura bernama Lee membagikan nasibnya setelah membeli tas Chanel palsu seharga SGD 3.600 atau Rp37,9 juta.
Wanita 27 tahun ini menjelaskan bahwa dirinya sudah lama ingin membeli tas Chanel serta mengikuti beberapa akun penjual di Instagram.
Salah satu akun penjual tersebut adalah Myparisbags.eu di Instagram. Akun tersebut memiliki 13 ribu pengikut dan juga diikuti oleh teman-teman Lee lainnya.
Lee lantas berhubungan dengan penjual yang bernama Esther. Pemilik toko online ini mengklaim jika ia bisa menyediakan tas dengan harga lebih murah karena mendapat tas tersebut langsung dari toko di Eropa.
![Ilustrasi Tas Chanel (Pexels/)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/12/17/35178-ilustrasi-tas-chanel.jpg)
Lee lantas setuju membeli tas Chanel warna putih dengan harga Rp37,9 juta tersebut. Harga tas itu hanya berbeda tipis dengan di situs resmi Chanel, yaitu SGD 3.790 atau Rp39,9 juta.
Meski begitu, Lee mulai curiga setelah sebulan melakukan pemesanan. Si penjual mengklaim bahwa ada kerusakan pada tas dan pengiriman harus ditunda.
Esther sendiri saat itu meyakinkan Lee bahwa ia akan bertanggung jawab 100 persen. Pada awal April, tas Chanel tersebut akhirnya diantarkan ke Lee lengkap dengan nota pembelian yang terlihat asli.
Sayangnya, sekitar dua minggu setelah membeli tas tersebut, Lee melihat story Instagram salah satu temannya yang memperingatkan soal akun penjual barang mewah palsu.
Saat tahu akun Myparisbags.eu dituduh menjual barang palsu, Lee pun langsung mengirim pesan kepada Esther.
Awalnya, Esther sendiri masih mengelak dan mengaku jika ia dituduh menjual barang palsu karena ada klien yang tidak puas dengan model tasnya.
Namun, Lee tidak langsung percaya dan memutuskan untuk melakukan tes autentikasi lewat sebuah website dari Amerika.
![Ilustrasi belanja online (pexels.com/Andrea Piacquadio)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/20/46872-belanja-online.jpg)
Dari website tersebut, Lee sukses dibuat syok saat tahu tas yang dibelinya adalah "barang palsu yang buruk".
Nasib apes Lee tidak berhenti sampai di sana karena Esther lantas tidak lagi membalas pesannya.
Selain itu, Lee juga sudah kehilangan harapan untuk mendapatkan uangnya kembali karena dirinya dighosting. Tak hanya Lee, beberapa korban lain pun bernasib sama.
"Kami merasa tidak bisa melakukan apa-apa, karena penipu itu membuat segalanya menjadi susah bagi kami. Jujur saja, kehilangan uang tersebut membuatku merasa depresi," jelas Lee.
"Tapi ini adalah sebuah pelajaran, hanya pelajaran yang sangat mahal," imbuh Lee soal penyesalannya membeli tas Chanel palsu.