Fashion-beauty
Kisah di Balik Kebaya Janggan, Busana Ikonik Dian Sastrowardoyo di Serial Gadis Kretek
Para penonton sukses dibuat terpesona dengan gaya Dian Sastrowardoro kala mengenakan kebaya janggan pada serial tersebut.
Rima Sekarani Imamun Nissa

Dewiku.com - Gaya Dian Sastrowardoyo saat memerankan karakter Dasiyah dalam serial Gadis Kretek sukses menarik atensi. Bahkan, banyak orang ingin mengenakan kebaya janggan yang dipakai Dian Sastro dalam banyak adegan.
Kebaya janggan terlihat berbeda dengan kebanyakan kebaya lainnya. Rupanya, potongan kebaya janggan terinspirasi kemeja surjan, pakaian laki-laki khas Yogyakarta.
Baca Juga
5 Manfaat Melinjo untuk Kesehatan, Baik untuk Merawat Kulit hingga Ginjal
Tanda Pria Taurus Jatuh Cinta, Sikap Malu-Malu Bikin Tertipu
Resep Nasi Goreng Kambing, Dagingnya Empuk dan Tidak Prengus
Resep Pentol Bakso Kenyal, Gurihnya Pas dan Lebih Bergizi
5 Zodiak Paling Sensitif, Gampang Baper dan Tersinggung
"Ketika Gadis Kretek ini muncul dengan poster juga trailernya, orang-orang terutama Jogja, beberapa teman saya juga dia memberikan informasi kepada saya itu namanya kebaya janggan. Ini biasanya dipakai oleh Abdi dalem putri keraton atau ketika ada acara-acara tertentu," ujar Gielang Gumilang, penjahit di Garut, dikutip dari Suara.com, Kamis (9/11/2023) kemarin.
Dia memaparkan, "Ini di Jogja sudah umum dan ketika saya tanya kenapa bentuknya seperti beskap, dia bilang sebetulnya bukan beskap tapi lebih mirip surjan, kemeja laki-laki yang ada di Jogja yang tutupannya ke kiri. Kalau masyarakat awam kenalnya juga sebutan baju koki."
Sejak poster serial Gadis Kretek dirilis, Gielang mengaku sudah menemukan adanya kesalahpahaman di kalangan warganet. Banyak yang mengira Dian Sastro memakai beskap, padahal itu bukan busana yang umum dipakai perempuan.
"Jadi orang-orang di Twitter atau banyak yang DM di Instagram, 'Emang boleh perempuan pakai beskap?' Saya mulai sounding sedikit-sedikit kalau itu bukan beskap, tapi kebaya janggan memang bentuknya kalau kita lihat sekilas mirip beskap," katanya menerangkan.
Pada unggahannya di media sosial, Gielang juga mengungkapkan bahwa kebaya janggan sebenarnya juga sering dikenakan para tokoh pahlawan perempuan sejak dulu, bahkan tak cuma di Jawa. Di antaranya adalah Nyi Ageng Serang, Cut Nyak Meutia, dan Raden Ratna Ningsih, istri Pangeran Dipenogoro.
Dijelaskan bahwa potongan kebaya janggan mirip surjan dengan tutupan kancing berada di sebelah kiri. Ciri khas lainnya, kebaya ini biasanya berwarna hitam dan memiliki kerah tinggi yang menutupi leher.
"Jadi menurut beberapa sumber yang saya baca, memang tidak diperkenankan kebaya janggan menggunakan warna lain atau menggunakan bahan seperti brukat. Jadi biasanya bahan kain biasa, bukan bahan kain kebaya atau tule,"ujar sang penjahit.