Fashion-beauty
Salut! Brand Lokal Ini Rangkul Penyandang Disabilitas sebagai Model Iklan
Brand fashion lokal ini melibatkan orang dengan disabilitas untuk menjadi model.
Rima Sekarani Imamun Nissa

Dewiku.com - Layak Indonesia membikin gebrakan inspiratif untuk promosi produk mereka. Pasalnya, brand fashion lokal ini dengan bangga merangkul orang dengan disabilitas sebagai model koleksi mereka.
Layak Indonesia menawarkan aneka pakaian perempuan untuk beraktivitas sehari-hari. Menariknya, lewat unggahan akun Instagram resmi, lini busana ini menunjukkan bahwa seluruh model pakaiannya merupakan teman-teman disabilitas.
Baca Juga
Bedak Bayi Aman Dipakai Orang Dewasa atau Tidak? Perhatikan 5 Hal Ini
4 Cara Mengatasi Masalah Kulit Mengelupas, Jangan Sepelekan Pentingnya Minum Air Putih
Resep Tahu Gejrot, Rasanya Mantap Seenak Bikinan Pedagang di Pinggir Jalan
Kelakuannya Bahaya Banget, 4 Zodiak Ini Berpotensi Jadi Orang Ketiga
5 Arti Mimpi Kue Pai, Maknanya Semanis Rasanya?
"Saat ini, seluruh model kami adalah teman difabel. Kami berkomitmen untuk selalu bekerja dengan mereka," ungkap mereka dalam unggahan Instagram story baru-baru ini, dikutip dari Suara.com.
Pilihan untuk melibatkan penyandang disabilitas jelas mencuri atensi publik. Banyak orang bertanya-tanya tentang alasan di balik konsep unik tersebut.
Ternyata tim Layak Indonesia memiliki hubungan yang erat dengan komunitas teman-teman difabel. Bahkan sang pemilik brand, Karina Aprillia, juga mampu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
"Sebagai merek pakaian yang lahir dari hubungan kami dengan disabilitas, komitmen kami untuk membuka lapangan kerja lebih luas, mengembangkan potensi, dan menyetarakan kehidupan mereka dimulai dari langkah kecil ini."
Tak cuma model, salah satu tim kreatif di Layak Indonesia rupanya juga penyandang disabilitas. Brand ini ingin mengubah persepsi masyarakat tentang orang dengan disabilitas yang sering kali dianggap berbeda karena punya keterbatasan tertentu. Padahal, para difabel tetap bisa bersaing di lingkungan kerja.
"Kami ingin mengubah persepsi sehingga ketika masyarakat memikirkan penyandang disabilitas, mereka tidak hanya memikirkan medali emas, atau seseorang yang memiliki keterbatasan, kami ingin mereka melihat orang yang sama seperti mereka," demikian pernyataan Layak Indonesia.