Lifestyle
Cuma Mitos, Kerja Sambil Berdiri Bukan Solusi Obesitas
Kalau kerja sambil berlari, mungkin bisa.
Rima Sekarani Imamun Nissa
![Kerja sambil berdiri. (Unsplash/Andrew Neel)](https://media.dewiku.com/thumbs/2018/12/07/84915-kerja-sambil-berdiri-unsplashandrew-neel/745x489-img-84915-kerja-sambil-berdiri-unsplashandrew-neel.jpg)
Dewiku.com - Masalah obesitas di kalangan pekerja disebut-sebut karena kebiasaan duduk berjam-jam di depan meja kerja tanpa banyak melakukan aktivitas lain. Kerja sambil berdiri kemudian kerap diyakini bisa menjadi solusi.
Perusahaan masa kini pun jadi banyak yang menyediakan standing desk atau meja kerja yang cara penggunaaannya sambil berdiri. Namun, penelitian terbaru memberikan fakta yang sangat berlawanan. Standing desk ternyata bukan solusi.
Baca Juga
Bahkan, jika memang iya, hanya sembilan kalori yang terbakar per jam. Jadi, bisa dibilang anggapan tentang bekerja sambil berdiri sebagai upaya mencegah obesitas hanyalah mitos.
Dilansir dari Daily Mail, para petugas medis di University of Bath dan Westmont College, California pun menyayangkan usaha yang dilakukan karyawan karena telah bekerja sambil berdiri selama 20 jam.
![Bekerja sambil berdiri. (Unsplash/Icons8 team)](https://media.dewiku.com/thumbs/2018/12/07/17298-bekerja-sambil-berdiri-unsplashicons8-team/745x489-img-17298-bekerja-sambil-berdiri-unsplashicons8-team.jpg)
''Olahraga tetaplah cara yang paling baik untuk membakar kalori,'' kata Dr. Javier Gonzales selaku ketua tim peneliti.
Penelitian dilakukan dengan menguji tingkat metabolisme istirahat dari 46 orang lelaki dan perempuan yang sehat. Hasilnya telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah berjudul Medicine & Science in Sports and Exercise.
Menurut Profesor Gregg Afman, anggota tim peneliti, mengungkapkan aktivitas berdiri rata-rata membakar sekitar 0,2 kalori per menit.
![Ilustrasi tempat kerja. (Unsplash/Bench Accounting)](https://media.dewiku.com/thumbs/2018/12/07/60640-ilustrasi-tempat-kerja-unsplashbench-accounting/745x489-img-60640-ilustrasi-tempat-kerja-unsplashbench-accounting.jpg)
Dr. Gonzales menerangkan, peningkatan intensitas pembakaran lemak antara bekerja sambil duduk dan berdiri tidak signifikan. Tidak akan pengaruh yang besar terhadap pengurangan ukuran lingkar pinggang meski karyawan kerap bekerja sambil berdiri.
"Jadi, penyediaan standing desk hanya akan membuat gaya hidup lebih buruk,'' ungkap dia.
Artikel ini sudah dipublikasikan di Suara.com dengan judul Kerja Sambil Berdiri Ternyata Bukan Solusi Obesitas