Lifestyle
Malaikat Tanpa Sayap, Inilah Sosok Ibu di Mata Anak Panti Asuhan
Mereka memang tidak mengenal orangtua kandung, tapi tetap memiliki sosok ibu.
Rima Sekarani Imamun Nissa | Rima Suliastini
![Ilustrasi kasih sayang seorang ibu panti. (Arkadia Digital Media/Ema Rohimah)](https://media.dewiku.com/thumbs/2018/12/21/92657-ilustrasi-kasih-sayang-seorang-ibu-panti-arkadia-digital-mediaema-rohimah/745x489-img-92657-ilustrasi-kasih-sayang-seorang-ibu-panti-arkadia-digital-mediaema-rohimah.jpg)
Dewiku.com - Selamat Hari Ibu! Merayakan Hari Ibu biasanya dilakukan dengan mengungkapkan rasa terima kasih atas kasih sayang seorang ibu yang tanpa batas. Namun, bagaimana dengan anak-anak di panti asuhan yang bahkan tidak mengenal siapa perempuan yang melahirkannya?
Tidak pernah terbersit dalam pikiran Devi Indah untuk menjadi kepala panti asuhan, apalagi sampai harus mengurus anak-anak yatim piatu dengan kebutuhan khusus.
Baca Juga
''Subhanallah,'' ujar Devi saat ditemui DewiKu pada Jumat (14/12/2018) pekan lalu.
Baginya, satu kata itu sudah lebih dari cukup menggambarkan sejuta perasaan yang hadir di hatinya saat memantapkan diri untuk menjabat Kepala Panti II Rehabilitasi Disabilitas Ganda Yayasan Ibu di Kalasan, Yogyakarta.
Dengan pandangan mata menerawang, Devi bercerita bagaimana tawaran itu datang pertama kali padanya.
![Ilustrasi suasana Panti Asuhan Sayap Ibu. (DewiKu/Rima Suliastini)](https://media.dewiku.com/thumbs/2018/12/21/77757-ilustrasi-suasana-panti-asuhan-sayap-ibu-dewikurima-suliastini/745x489-img-77757-ilustrasi-suasana-panti-asuhan-sayap-ibu-dewikurima-suliastini.jpg)
Seorang rekan dari Yayasan Sayap Ibu yang dikenalnya ketika bekerja di Dinas Sosial Kota Yogyakarta menyampaikan jika mereka sedang membutuhkan seseorang untuk menjadi Kepala Panti II. Tugasnya adalah mengurus panti rehabilitasi disabilitas ganda.
Devi mengaku tidak langsung menerima tawaran tersebut. Baginya, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, termasuk fakta bahwa sebelumnya dia tidak pernah bersinggungan dengan anak-anak cacat ganda.
Belum lagi, saat itu Devi juga tengah menikmati peran sebagai ibu dari anak semata wayangnya yang baru berumur 3 tahun.
''Saya butuh waktu untuk berpikir, lama sekali saat itu,'' ungkap Devi.
Setelah mempertimbangkan dengan matang, Devi akhirnya menyanggupi tawaran ini. Kini dia telah bertugas selama 3 bulan dan tidak menampik jika memang melewati masa yang berat. Meski begitu, ibu satu anak ini tidak menyesali keputusannya.
![Devi Indah PS, Kepala Panti II Yayasan Sayap Ibu, Yogyakarta. (Arkadia Digital Media/Ema Rohimah)](https://media.dewiku.com/thumbs/2018/12/21/99673-devi-indah-ps-kepala-panti-ii-yayasan-sayap-ibu-yogyakarta-arkadia-digital-mediaema-rohimah/745x489-img-99673-devi-indah-ps-kepala-panti-ii-yayasan-sayap-ibu-yogyakarta-arkadia-digital-mediaema-rohimah.jpg)
''Mereka itu anak-anak yang nggak punya orangtua dan berkebutuhan khusus. Mereka nggak berdosa, masih polos,'' ucapnya lirih.
Devi merelakan dirinya berbagi peran dengan anak-anak yang kurang beruntung tersebut. Dia menyanggupi jadi ibu panti, sebutan baru yang otomatis disandangnya setelah menjabat kepala panti.