Lifestyle
Malaikat Tanpa Sayap, Inilah Sosok Ibu di Mata Anak Panti Asuhan
Mereka memang tidak mengenal orangtua kandung, tapi tetap memiliki sosok ibu.
Rima Sekarani Imamun Nissa | Rima Suliastini
![Ilustrasi kasih sayang seorang ibu panti. (Arkadia Digital Media/Ema Rohimah)](https://media.dewiku.com/thumbs/2018/12/21/92657-ilustrasi-kasih-sayang-seorang-ibu-panti-arkadia-digital-mediaema-rohimah/745x489-img-92657-ilustrasi-kasih-sayang-seorang-ibu-panti-arkadia-digital-mediaema-rohimah.jpg)
Selamat Hari Ibu! Merayakan Hari Ibu biasanya dilakukan dengan mengungkapkan rasa terima kasih atas kasih sayang seorang ibu yang tanpa batas, termasuk mereka yang mengabdikan dirinya untuk merawat anak-anak di panti asuhan.
Devi, salah satunya.
Baca Juga
Menjadi ibu panti tentu tidak mudah, terlebih dia juga memiliki peran sebagai ibu kandung. Namun tekadnya sudah bulat. Devi bersedia mendekap anak-anak ini dengan kehangatan yang sama seperti dia mendekap anaknya sendiri.
Devi kemudian pindah dan menetap di dalam lingkungan panti asuhan. Dia mempelajari semuanya secara perlahan, terutama tentang bagaimana dia harus bisa menjadi ibu bukan hanya untuk anak kandungnya, tapi juga anak-anak asuhnya yang baru.
Meskipun pindah dalam lingkungan panti adalah hal yang berat, namun Devi yakin jika ini bukan keputusan yang buruk, terlebih suaminya mendukung penuh keputusan Devi.
Tantangan justru datang dari ayahnya yang kini tinggal seorang diri setelah Devi menetap di lingkungan Panti Asuhan.
''Bapak awalnya berat, tapi lama-lama Bapak bisa terima, kok,'' ujar Devi.
Sehari-harinya, Devi dibantu dengan beberapa pegawai yang bertugas sesuai peran masing-masing. Salah satunya adalah para ibu asuh yang membantunya merawat anak-anak.
Tugas ibu asuh tentu tidak bisa disepelekan. Anak-anak yang bahkan tidak bisa bangun dari tempat tidur ini dirawat secara total oleh mereka, mulai dari makan, mandi, bahkan untuk membantu tengkurap. Semua dilakukan dengan tulus oleh ibu asuh.
![Ilustrasi suasana Panti Asuhan Sayap Ibu. (DewiKu/Rima Suliastini)](https://media.dewiku.com/thumbs/2018/12/21/30949-ilustrasi-suasana-panti-asuhan-sayap-ibu-dewikurima-suliastini/745x489-img-30949-ilustrasi-suasana-panti-asuhan-sayap-ibu-dewikurima-suliastini.jpg)
Salah satu yang bertugas paling lama di panti II adalah Mbak Sar. Dalam usianya yang tidak lagi muda, dia mengabdikan dirinya untuk mengurus bocah-bocah malang ini.
Seperti Devi, Mbak Sar juga memilih tinggal di lingkungan panti. Mbak Sar hanya memanfaatkan libur lima hari dalam sebulan untuk pulang menemui keluarganya. Sisanya dia habiskan untuk merawat Keshia dan anak-anak lain agar sekedar bisa membalikkan badannya.
''Keshia ini punya kelainan sejak lahir, jadi nggak bisa ngapa-ngapain. Membalikkan badan aja Keshia nggak bisa sendiri, harus dibantu,'' ujar mbak Sar ketika ditemui Dewiku.
Saat ini, sebanyak 21 anak berkebutuhan khusus dirawat di Panti II Rehabilitasi Disabilitas Ganda Yayasan Sayap Ibu. Sebagian dari mereka melanjutkan sekolah di SLB yang ada dalam lingkungan panti, sedangkan sisanya tidak bisa beranjak dari tempat tidur karena memiliki kekurangan sejak lahir.
Peran ibu panti dan ibu asuh benar-benar tidak bisa dianggap enteng. Meskipun tidak melahirkan secara biologis tapi wanita-wanita tangguh ini tetap menyayangi mereka seperti menyayangi anak sendiri.
Peran mereka sangat besar. Jasanya jelas tidak bisa dibayar dengan harta berapapun. Ajaibnya, segala lelah malaikat tanpa sayap ini akan terbayar hanya dengan seulas senyuman dari anak-anak asuhnya.
Selamat Hari Ibu, Devi! Selamat Hari Ibu untuk semua perempuan yang iklas dan sepenuh hati merawat serta membesarkan anak-anak kurang beruntung karena bahkan tidak mengetahui sosok orang tua kandung mereka sendiri.