Lifestyle

Pria Bisa Abaikan Ucapan Wanita hingga 300 Kali Setahun, Ini Penyebabnya

Mereka hanya ingin mendengar bagian tertentu yang diucapkan pasangan.

Rima Sekarani Imamun Nissa

Ilustrasi pasangan tak bahagia tapi tetap bersama. (Unsplash/Nathan Dumlao)
Ilustrasi pasangan tak bahagia tapi tetap bersama. (Unsplash/Nathan Dumlao)

Dewiku.com - Anda para wanita barangkali sering mengeluhkan pasangan yang tidak mau mendengarkan mereka. Rupanya, sebuah penelitian malah sudah menemukan bahwa pria bisa saja mengabaikan ucapan wanita hingga lebih dari 300 kali setahun.

Sikap mengabaikan di sini merujuk pada kecenderungan untuk cuma mendengar bagian-bagian tertentu. Namun, mengapa mereka melakukannya?

Melansir VT, dalam studi oleh Scrivens Opticians, ditemukan bahwa 75 persen orang di Inggris percaya pasangan mereka punya pendengaran selektif.

Kebiasaan mendengarkan secara selektif dikatakan cenderungan lebih banyak terjadi pada pria. Mereka disebutkan bisa mengabaikan wanita hingga sebanyak 388 kali dalam setahun. Artinya, pria minimal mengabaikan omongan wanita sekali dalam sehari.

Di sisi lain, wanita juga melakukan hal serupa. Namun, frekuensinya hanya sebanyak 339 kali setahun.

Penelitian terkait dilakukan melalui survei terhadap 2.000 responden. Hampir seperempatnya mengaku tahu bahwa pasangan mereka mungkin saja mengalami gangguan pendengaran.

Pria Bisa Abaikan Ucapan Wanita hingga 300 Kali Setahun, Ini Penyebabnya - 1
Ilustrasi mengabaikan pasangan. (Shutterstock)

Sementara itu, sepertiga responden mengungkapkan mereka melihat pasangan berusaha membaca omongan mereka lewat gerakan bibir. Sebanyak 47 persen responden juga menyebut pasangan hanya bergumam. Semua itu mengindikasikan gangguan pendengaran.

Audiolog dari Scrivens, Kirran Saimbi pun angkat bicara. Dia berkata, pendengaran selektif dapat menjadi tanda gangguan pendengaran karena berhubungan dengan demensia.

Ilustrasi sandi dengan telinga (Shutterstock)
Ilustrasi sandi dengan telinga (Shutterstock)

"Sebagian besar manusia bakal mengalami pendengaran selektif dan ini bisa menjadi tanda gangguan pendengaran. Itu dapat menyebabkan isolasi, depresi dan terbukti berhubungan dengan demensia," ungkap dia.

"Perubahan kemampuan pendengaran seringkali sangat halus dan terjadi seiring waktu sehingga sulit memperhatikan dampaknya pada orang di sekitar kita. Oleh karenanya, pemeriksaan pendengaran teratur sangat penting dilakukan," paparnya kemudian.

Berita Terkait

Berita Terkini