Lifestyle
Ini Alasan Orang Rela Berubah Demi Pasangan, Ternyata Bukan karena Cinta
Mengapa banyak orang yang mau mengubah diri demi pasangannya?
Rima Sekarani Imamun Nissa
![Ilustrasi pasangan kekasih. (Unsplash/Lauren Richmond)](https://media.dewiku.com/thumbs/2019/11/07/69026-ilustrasi-pasangan-kekasih-unsplashlauren-richmond/745x489-img-69026-ilustrasi-pasangan-kekasih-unsplashlauren-richmond.jpg)
Dewiku.com - Ketika jatuh cinta dan dimabuk asmara, pasangan kerap menjelma prioritas utama. Bahkan, banyak orang yang rela mengubah diri seperti yang diminta sang kekasih dengan mengatasnamakan cinta.
Membuat perubahan dari segi penampilan maupun sikap memang bukan hal terlarang. Hanya saja, sebaiknya hal itu tidak dilakukan karena pasangan. Bagaimanapun, apa yang dia minta belum tentu yang terbaik untuk Anda, kan?
Baca Juga
Walau begitu, mengapa banyak orang rela berubah demi pasangan mereka?
Mengutip Hellosehat, dibandingkan pria, Rebekah Montgomery, PhD, seorang psikolog hubungan di Washington DC, menyatakan wanita cenderung lebih sering mengubah diri mereka sendiri demi pasangannya.
Menurut Rebekah, wanita umumnya merasa punya tanggung jawab lebih saat menjalani hubungan asmara. Hal itulah yang kemudian membuat ia merasa perlu beradaptasi dengan pasangannya atau lebih fleksibel.
![Ilustrasi pasangan. (Pexels/Anastasiya Lobanovskaya)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/10/14/81875-ilustrasi-pasangan-pexelsanastasiya-lobanovskaya.jpg)
Keinginan untuk menjadi pacar atau istri yang baik membuat dia berusaha mengubah dirinya agar diterima dan dicintai. Padahal, mungkin Anda sendiri kurang yakin dengan perubahan tersebut.
Menurut Eli Finkel, Ph.D., seorang profesor psikologi di Northwestern University, Chicago, setiap orang dalam hidup kita punya pengaruhnya tersendiri. Nah, pasangan merupakan salah satu orang yang pengaruhnya sangat kuat. Pengaruh ini bisa berefek baik atau buruk.
Saat memutuskan berubah, bisa jadi seseorang ingin mendekati sosok ideal yang diharapkan pasangannya. Harapannya, pasangan akan terus mencintainya dan tak berpaling pada orang lain.
![Ilustrasi pasangan mengemil. (Shutterstock)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/03/01/91494-ilustrasi-pasangan-mengemil.jpg)
Perasaan insecure semacam inilah yang kemudian mendorong seseorang rela mengubah dirinya menjadi apapun seperti yang diinginkan pasangan.
Dilansir dari laman Doquesne University via Hellosehat, kondisi ini disebut efek Pygmalion. Itu adalah ketika seseorang berusaha bertindak sesuai keinginan orang lain, dengan harapan orang lain tersebut melakukan hal serupa.