Lifestyle
Mengharukan, Kisah Wanita Berjuang Adopsi Anak saat Pandemi Covid-19
Tak mau menyerah begitu saja, dia menjalani prosedur adopsi anak lewat sidang online.
Rima Sekarani Imamun Nissa | Amertiya Saraswati

Dewiku.com - Pandemi Covid-19 telah membuat banyak orang mau tak mau mesti membatalkan rencana penting dalam hidup mereka.
Meski begitu, seorang ibu bernama Kimberly Wieneke tak mau membiarkan pandemi yang ada menggagalkan rencananya mengadopsi anak.
Baca Juga
17 Tahun Diasuh Penculik, Gadis Ini Tolak Kembali pada Keluarga Kandungnya
Kepergok Kirim Foto Telanjang untuk Selingkuhan, Sikap Pria Ini Bikin Emosi
Suami Bilang Tatonya Menjijikkan, Wanita Ini Galau Diancam Cerai
Jangan Salah! Cowok Baik-Baik Juga Bisa Selingkuh, Berikut Penyebabnya
Terlalu Gabut, Wanita Ini Bikin Kulitnya Belang-Belang Kayak Zebra Cross
Nggak Mau Ribet, 3 Zodiak Ini Tega Banget Bilang Putus via Zoom
Melansir laman People, Kimberly Wieneke dari Forth Smith, Arkansas mulanya sudah berniat untuk mengadopsi bocah laki-laki berusia 2 tahun yang bernama Jaden.
Sebelumnya, Kimberly dan sang suami memang sudah menjadi orangtua asuh Jaden selama lebih dari setahun. Namun, keduanya memutuskan untuk menjadikan Jaden anggota keluarga mereka.
Proses adopsi awalnya akan dilakukan pada 16 April kemarin, tepat ketika dinas sosial menghapus hak pengasuhan atas Jaden.
Namun, lantaran pandemi virus corona, proses adopsi menjadi terhambat. Terlebih, keduanya mesti menghadiri persidangan lebih dulu sebagai bagian dari adopsi.

Untunglah, pasangan ini tak menyerah begitu saja. Keduanya lantas mempunyai ide untuk tetap menjalankan persidangan virtual melalui Zoom.
"Kami sudah melihat foto-foto lain di hari adopsi, mereka akan berdiri bersama para hakim, semuanya tersenyum," ujar Kimberly. "Kami tak dapat merasakan itu."
Walau pengalaman adopsi mereka berbeda dari pasangan lainnya, Kimberly bersyukur karena Jaden akhirnya resmi menjadi bagian keluarga Wieneke.
Sementara itu, spesialis adopsi Ashley Elam dan pekerja dinas sosial Addie Martin menyebutkan, pelayanan terhadap keluarga dan anak-anak sebisa mungkin harus tetap berjalan di tengah pandemi virus corona.
"Ini mengubah cara kami berinteraksi dengan anak-anak dan mengecek keadaan mereka," tutur Addie Martin.
Kini, Jaden yang berusia 2 tahun pun resmi mempunyai rumah dan keluarga baru yang bakal membesarkannya.
"Terkadang rasanya tak nyata, kami duduk dan melihatnya dan berpikir, dia adalah anak kami," ungkap Kimberly Wieneke.