Lifestyle
Setahun Pertama Menikah Rawan Konflik Rumah Tangga, Simak 7 Alasannya
Ada beberapa hal yang mungkin bisa memicu konflik rumah tangga pada tahun pertama pernikahan.
Rima Sekarani Imamun Nissa
![Ilustrasi upacara pernikahan. (Unsplash/Luis Tosta)](https://media.dewiku.com/thumbs/2018/12/02/63352-ilustrasi-upacara-pernikahan-unsplashluis-tosta/745x489-img-63352-ilustrasi-upacara-pernikahan-unsplashluis-tosta.jpg)
Dewiku.com - Kehidupan pengantin baru biasanya dikatakan mempunyai banyak hal romantis, terlebih ketika bulan madu. Namun pada saat bersamaan, tahun pertama pernikahan juga disebut dapat menjadi masa terberat bagi pangan yang baru saja membangun rumah tangga.
Mengapa bisa demikian? Melansir Boldsky, berikut beberapa alasannya:
Baca Juga
Sudah Terlalu Bosan, 3 Zodiak Ini Rawan Selingkuh usai Masa Karantina
8 Alasan Orang Berani Selingkuh, Bisa Jadi Cuma Kecelakaan!
Maunya Romantis tapi Malah Dihujat, Desain Cincin Ini Dianggap Aneh
Deg-degan Mau Kencan Pertama? Simak Tips Kencan Berdasarkan Zodiak Ini!
Berisi Pesan untuk Pangeran Charles, Ini Gaun Balas Dendam Putri Diana
Rumit! Wanita Ini Mengaku Hamil ke Selingkuhan Pakai Foto USG Palsu
1. Kamu mendapatkan berbagai tanggung jawab baru
Menikah bukan cuma tentang pesta dan kesenangan tetapi juga tanggung jawab yang tidak pernah berakhir. Baik suami maupun istri punya tanggung jawab besar yang sangat mungkin menjadi jauh lebih banyak ketimbang saat masih lajang.
![Ilustrasi menikah. (Unsplash/Chin Phm)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/11/15/75166-ilustrasi-menikah-unsplashchien-pham.jpg)
2. Kamu datang ke lingkungan baru
Kalau tinggal di rumah mertua setelah menikah, tentu saja kamu butuh adaptasi di lingkungan yang baru. Pun saat kalian memilih tinggal terpisah dari orang tua. Bagi beberapa orang, mereka mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk terbiasa dengan segala perubahan tersebut.
3. Kamu mempelajari budaya dan kebiasaan baru
Ini bukan cuma berkaitan dengan suami atau istrimu tapi juga keluarga pasanganmu. Misalnya, mertua mungkin berharap kamu secepatnya beradaptasi dengan kebiasaan tertentu di keluarga mereka tapi kamu merasa kesulitan melakukannya. Hal seperti itu pun bisa jadi masalah dan memicu konflik.
4. Adanya harapan yang berubah jadi tekanan
Orang tua dan mertuanya mungkin ingin kamu dan pasangan segera punya anak. Kalau kamu perempuan, orang mungkin berharap kamu pandai memasak, melakukan pekerjaan rumah, atau bahkan meninggalkan karier demi mengurus rumah tangga. Semua itu bukanlah situasi yang mudah.
![Ilustrasi pasangan. (Pexels/Anastasiya Lobanovskaya)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/10/14/38968-ilustrasi-pasangan-pexelsanastasiya-lobanovskaya.jpg)
5. Jarang menghabiskan waktu bersama pasangan
Ketika menikah, kamu mungkin berpikir jadi bisa menghabiskan banyak waktu bersama. Bagaimana jika hal yang terjadi justru sebaliknya?
Kamu bisa saja justru punya banyak pekerjaan menumpuk setelah cuti bulan madu. Beberapa pasangan juga mungkin harus menjalani hubungan jarak jauh karena pekerjaan yang belum atau tak bisa ditinggalkan.
6. Kamu bisa melihat kelemahannya dengan lebih jelas
Bahkan walaupun kamu dan dia sudah berpacaran sekian lama sebelumnya, tetap akan ada beberapa hal yang baru diketahui setelah menikah. Bisa saja kamu jadi kecewa setelah melihat aspek negatif tertentu karena mengharapkan sesuatu yang lain darinya.
Pada awal pernikahan, beberapa perbedaan juga mungkin terus bermunculan, contohnya terkait kebiasan dan pola pikir, sehingga berpotensi memicu konflik.
7. Terjadi serangkaian konflik
Berbagai perbedaan di antara kalian sangat mungkin menyebabkan konflik. Kamu dan dia mungkin tak dapat selalu sepakat setiap waktu, punya preferensi berbeda, dan itu bisa memicu sederet pertengkaran di tahun pertama pernikahan.