Lifestyle
Diklaim Cocok untuk Diet Ketat, Alat Ini Bikin Susah Buka Mulut
Alat ini membuat penggunanya jadi susah membuka mulut sehingga otomatis kesulitan makan.
Rima Sekarani Imamun Nissa
![Ilustrasi program diet. (Unsplash/Jamie MatociƱos)](https://media.dewiku.com/thumbs/2018/09/14/54236-ilustrasi-program-diet-unsplashjamie-matocinos/745x489-img-54236-ilustrasi-program-diet-unsplashjamie-matocinos.jpg)
Dewiku.com - Peneliti dari Inggris dan Universitas Otago Selandia Baru bekerja sama mengembangkan alat diet yang mereka namai DentalSlim Diet Control. Cara kerja alat ini terbilang unik.
Melansir Oddity Central, DentalSlim Diet Control merupakan perangkat intra-oral yang dipasang pada gigi belakang atas dan bawah. Alat itu mempunyai baut pengunci yang dibuat khusus.
Baca Juga
Kisah Wanita Glow Up Pasca Putus, Dulu Tak Terawat karena Hubungan Toxic
Terlanjur Ngotot Bilang Sayang, Wanita Ini Ternyata Salah Kirim Chat
Viral Wanita Melamar Pacar sambil Berlutut, Malah Dihujat Murahan
Katanya Bikin Panjang Umur, Nenek 116 Ungkap Menu Sarapan Andalan
Demi Foto Prewedding Unik, Pasangan Ini Nekat Pakai Jarik saat Naik Gunung
Sarung Peninggalan Ayah Dijadikan Baju, Kisah Menyentuh Wanita Ini Viral
Baut pada alat tersebut akan membuat pemakainya hanya dapat membuka mulut mereka selebar sekitar 2mm. Meski begitu, alat ini dipastikan tidak mengganggu pernapasan dan kebebasan berbicara si pemakai.
Pada Senin (28/6/2021) lalu, situs resmi Universitas Otago melaporkan bahwa alat tersebut sudah diuji coba. Berat badan peserta rata-rata turun sebanyak 6,36 kg dalam waktu dua minggu.
Peserta uji coba yang berbasis di Dunedin (daerah sekitar Universitas Otago) itu pun merasa termotivasi melanjutkan diet mereka menggunakan DentalSlim Diet Control.
Profesor Wakil Rektor Ilmu Kesehatan Universitas Otago, Profesor Paul Brunton, yang juga peneliti utama proyek ini menyebutkan bahwa alat ciptaannya aman, memiliki harga terjangkau, dan efektif.
![Alat diet buatan peneliti Inggris dan Universitas Otago, Selandia Baru. (www.otago.ac.nz)](https://media.suara.com/pictures/original/2021/07/02/99806-alat-diet-buatan-peneliti-inggris-dan-universitas-otago-selandia-baru-wwwotagoacnz.jpg)
"(Alat ini) memungkinkan mereka mematuhi diet rendah kalori untuk jangka waktu tertentu," ungkap Profesor Paul Brunton dilansir situs resmi Universitas Otago, otago.ac.nz.
"Ini adalah alternatif non-invasif, reversibel, ekonomis, dan alternatif menarik untuk prosedur bedah. Faktanya, tidak ada konsekuensi buruk dari alat ini," imbuhnya.
Hanya saja, inovasi bermanfaat ini rupanya sempat menuai reaksi miring dari publik. Mereka menganggap bahwa alat tersebut terlalu sadis untuk digunakan sebagai penurun berat badan.
Mendengar kritik tersebut, peneliti langsung memberikan klarifikasi. Mereka mengingatkan bahwa alat ini harus dipasang oleh dokter gigi dan bukan solusi penurunan berat badan jangka panjang yang bisa dicoba oleh sembarang orang.
Peneliti menjelaskan alat itu dirancang dengan mempertimbangkan keadaan darurat. Misalnya, ada pasien yang memerlukan operasi penyelamatan jiwa, tapi berat badannya berlebihan untuk menjalani pembedahan.
Sementara itu, praktik mengunci rahang untuk mencegah seseorang mengunyah pernah dipraktikan pada 1980-an. Namun, saat itu praktik tersebut menyebabkan efek samping seperti muntah, meningkatkan resiko tersedak, dan penyakit gusi. (*Nur Khotimah)