Lifestyle
Kerap Merasa Butuh Pendapat Orang Lain saat Bikin Keputusan? Ini Alasannya
Apa yang membuat kita sering merasa membutuhkan pendapat orang lain saat hendak membuat keputusan?
Rima Sekarani Imamun Nissa

Dewiku.com - Saat dihadapkan pada berbagai pilihan, kadang seseorang jadi kesulitan untuk memutuskan sesuatu. Sebab, muncul rasa takut jika keputusan yang diambil justru merupakan langkah yang salah.
Sabrina Ara, lewat bukunya yang berjudul "Sayangi Dirimu, Berhentilah Menyenangkan Semua Orang", mengungkap bahwa mengambil keputusan memang bukan hal gampang.
Baca Juga
K-Lovers Merapat! Simak Deretan Promo Produk Korea di Mall Online iStyle
Mengapa Perempuan Lebih Gampang Kedinginan? Ini Penjelasannya
Ini Hal yang Paling Dibenci Setiap Zodiak, Pisces Rupanya Tak Suka Dikritik
Tak Cuma Main Tangan, Waspadai 5 Jenis Kekerasan dalam Hubungan Asmara
Bikin Sulit Tidur, Ketahui Hal yang Paling Bikin Khawatir Setiap Zodiak
Sampai Pecahkan Rekor Dunia, Viral Pria Dibayar karena Jago Kentut
"Tentu akan menjadi semakin sulit bila rasa percaya dirinya tipis. Mereka mudah cemas, ragu, dan khawatir bila keputusan yang diambilnya akan menyulitkan diri sendiri dan orang lain," ungkap Sabrina melalui bukunya.
Selain itu, Sabrina juga mengatakan bahwa orang yang mengambil keputusan juga kerap melibatkan orang lain. Itu terjadi karena mereka butuh masukan atau tak mampu mengambil keputusan sendiri.

"Entah untuk sekadar memberikan pandangan atau meminta orang lain untuk membantu masalahnya. Tapi tidak semua orang yang mengandalkan orang lain tidak bisa mengambil keputusan sendiri," terangnya.
Di samping itu, ia mengatakan bahwa pendapat orang lain dapat memengaruhi seseorang dalam bertindak. Hal tersebut karena ada orang yang memanfaatkan pendapat tersebut untuk menegaskan keputusannya, walau jalan yang dipilihnya terkesan egois.
"Orang tersebut sebenarnya sudah mengambil keputusan dalam hatinya. Hanya saja ia butuh pendapat orang lain untuk mendukung keputusannya."
"Mengapa? Karena dukungan dari orang lain akan menegaskan bahwa keputusannya tepat. Maka jika terjadi apa-apa, pendapatnya bisa jadi tameng dari rasa bersalah yang seharusnya ia rasakan," imbuhnya.
Lebih parahnya, jika terjadi sesuatu dan merasa harus menutupi rasa bersalahnya, orang yang salah mengambil keputusan ini malah bakal melimpahkan tanggung jawabnya kepada orang lain.
"Ada juga orang yang selalu meminta pendapat dari orang lain, tapi setelah itu menyalahkan orang lain saat mengalami hal buruk," tandas Sabrina. (*Aflaha Rizal Bahtiar)