Lifestyle
Demi Adik Bisa Hamil, Wanita Ini Rela Jadi Pendonor Rahim Pertama di Inggris
Transplantasi rahim itu sukses dijalankan dan jadi prosedur pertama yang dilakukan di Inggris.
Hiromi Kyuna
![Ilustrasi wanita hamil. (Pexels/Janko Ferlic)](https://media.dewiku.com/thumbs/2019/02/08/65815-ilustrasi-wanita-hamil-pexelsjanko-ferlic/745x489-img-65815-ilustrasi-wanita-hamil-pexelsjanko-ferlic.jpg)
Dewiku.com - Seorang wanita berusia 40 tahun yang tak disebutkan namanya berhasil menjadi wanita yang menjalani transplantasi rahim pertama di Inggris. Ia bersedia mendonorkan rahim untuk sang adik yang berusia 34 tahun.
Wanita tersebut mengungkapkan keluarganya sudah lengkap setelah ia melahirkan 2 anak. Mengutip dari Aljazeera. operasi ini berlangsung selama 9 jam 20 menit di Rumah Sakit Churchill di Oxford, Inggris.
Baca Juga
Serupa tapi Tak Sama, Ketahui Perbedaan Klaim Whitening, Brightening, dan Lightening
Ashanty Gandeng Mesra Anang, Tas Mungil yang Dipakai Ternyata Rp90 Jutaan!
Verny Hassan Kembali Minta Tes DNA ke Denny Sumargo, Ini Prosedur yang Harus Dilalui
Salut! Restoran Ini Punya Pelayan Down Syndrome, Cekatan Catat Pesanan hingga Sajikan Makanan ke Pelanggan
Kurangi Sampah Kecantikan, Waste Down Beauty Up Terus Digalakkan
"Itu luar biasa. Saya pikir ini mungkin minggu yang paling menegangkan dalam karir bedah saya, tetapi juga merupakan minggu yang sangat positif,” kata Richard Smith, ahli bedah utama untuk operasi tersebut.
Awalnya, saudari wanita tersebut telah menyimpan embrio dengan tujuan menjalani bayi tabung IVF di akhir tahun ini. Namun, tanpa disangka wanita tersebut justru bersedia memfasilitasi prosedur transplantasi rahim.
![Ilustrasi hamil. (Pexels/Leah Kelley)](https://media.dewiku.com/thumbs/2018/09/13/64604-ilustrasi-hamil-pexelsleah-kelley/o-img-64604-ilustrasi-hamil-pexelsleah-kelley.jpg)
Isabel Quiroga, ahli bedah utama lain yang terlibat dalam operasi tersebut, mengatakan bahwa rahim penerima telah berfungsi dengan sempurna.
Transplantasi diperkirakan akan berlangsung maksimal lima tahun sebelum rahim diangkat. Selama periode ini, penerima harus mengonsumsi obat imunosupresan untuk memastikan tubuhnya tidak menolak implan.
Saat ini penerima transplantasi rahim tersebut sudah bisa hamil. “Mudah-mudahan embrionya bisa diambil, dan semoga sembilan bulan kemudian dia bisa menjalani operasi caesar,” ujar Richard Smith.
“Setelah dia menjalani operasi caesar, dia punya pilihan – enam bulan kemudian – untuk menjalani histerektomi total atau melanjutkan dan punya bayi lagi,” tambahnya.
Kepala kebidanan NHS Inggris, Kate Brintworth, menyampaikan harapan terbaik untuk pemulihan yang cepat kepada donor dan penerima atas pencapaian yang luar biasa.
Transplantasi rahim sebelumnya telah dilakukan di negara-negara termasuk Amerika Serikat dan Swedia.
Quiroga menambahkan bahwa semakin banyak perempuan yang menghubungi badan amal Transplantasi Rahim Inggris untuk mendonorkan rahim mereka dan membantu perempuan lain.
Sementara itu, transplantasi rahim kedua dijadwalkan akan dilakukan beberapa bulan lagi di Inggris.