Lifestyle
Stres karena Keluarga Menuntut Kamu Cepat Menikah? Terapkan 6 Tips Ini
Tuntutan untuk segera menikah yang datang dari keluarga dapat membuat seseorang merasa tertekan dan stres
Rima Sekarani Imamun Nissa
![Ilustrasi bertemu keluarga pasangan atau calon mertua. (Shutterstock)](https://media.dewiku.com/thumbs/2020/07/13/54584-ilustrasi-bertemu-keluarga-pasangan-atau-calon-mertua-shutterstock/745x489-img-54584-ilustrasi-bertemu-keluarga-pasangan-atau-calon-mertua-shutterstock.jpg)
Dewiku.com - Survei tahunan yang diadakan Lunch Actually menemukan bahwa 60 persen lajang di Indonesia merasakan tekanan dari keluarga untuk menikah. Sebanyak 58 persen dari responden juga mengaku mendapatkan tekanan yang lebih besar dari masyarakat untuk menikah.
Keputusan menikah hendaknya tidak dibuat hanya karena jengah dengan omongan orang lain. Namun, bagaimana caranya?
Baca Juga
Payday Picks! Akhir Bulan Beli Jam Tangan Diskon hingga 50 Persen
Bukan Cuma Enak, Ini 5 Makanan Korea yang Bisa Merawat Kulit dan Bikin Awet Muda
4 Potret Romantis Syahnaz Sadiqah dan Jeje Govinda, Tetap Mesra Pasca Kasus Perselingkuhan
Liburan ke Bali, Nia Ramadhani Pakai Kacamata Hitam Mewah Lebih Mahal dari UMR!
Viral Rapunzel Lokal dengan Rambut Menyapu Lantai, Sampai Butuh 3 Hari untuk Menyisir
Violet Lim, CEO dan Co-Founder Lunch Actually menyampaikan beberapa tips agar para lajang tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain. Dirangkum dari siaran pers, berikut beberapa di antaranya.
Berdamailah dengan status lajang kamu
Terima dan hargai situasi saat ini tanpa menyalahkan atau mengkritik diri sendiri. Sadarilah bahwa menjadi lajang bisa menjadi saat yang tepat untuk pengembangan dan penemuan jati diri.
Hindari membandingkan kehidupan kamu sebagai seorang lajang dengan hubungan orang lain. Perjalanan setiap orang itu unik dan berbeda. Membandingkan diri kamu dengan orang lain mungkin menimbulkan kebencian dan ketidakpuasan yang tidak perlu.
Praktekkan Self-Compassion
Perlakukan diri kamu dengan baik dan pengertian. Bersikaplah lembut terhadap diri sendiri saat merasa kesepian atau menghadapi tantangan dalam kehidupan pribadi.
Tingkatkan kebiasaan bersyukur untuk tetap memperhatikan hal-hal baik dalam hidup. Kenali kelebihan dan berkah yang kamu dapatkan. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri.
Fokus pada pengembangan diri
Fokus pada pengembangan diri, hobi, minat, dan tujuan kamu. Lakukan aktivitas yang memberi kamu kegembiraan dan kepuasan.
Tetapkan batasan yang sehat
Belajarlah untuk mengatakan 'tidak' bila diperlukan serta tetapkan batasan yang sehat dalam hubungan, persahabatan, dan pekerjaan kamu. Batasan ini akan membantu kamu melindungi kesehatan mental dan menjaga keseimbangan emosional.
Sebaliknya, perbanyak waktu untuk berkumpul dengan teman-teman dan keluarga yang mendukung dan menginspirasi kamu. Berfokuslah untuk membangun hubungan yang bermakna daripada terlalu berpatok pada pendapat orang lain.
Belajar dari hubungan masa lalu
Renungkan pelajaran yang dapat kamu ambil dari hubungan sebelumnya. Harapannya, itu bisa membantu kamu membuat keputusan yang bijaksana tentang hubungan asmara di masa depan.
Bersikap terbuka terhadap peluang
Terbukalah terhadap peluang dan pengalaman baru yang mungkin menghampiri, termasuk hubungan baru yang bisa saja terjadi tanpa disengaja.
Menjadi lajang bisa menjadi fase kehidupan yang memuaskan dan membahagiakan. Dengan bersikap penuh perhatian kepada diri sendiri, kamu dapat memanfaatkan waktu ini sebaik-baiknya untuk pengembangan diri dan lebih mencintai diri sendiri.
"Lajang akan lebih siap untuk melakukan interaksi yang lebih bermakna dengan orang lain di masa depan ketika mereka berkonsentrasi untuk mengembangkan hubungan yang kuat dan penuh kasih sayang terhadap diri mereka sendiri," tandas Violet Lim.