Lifestyle

Gawat, 40 Persen Anak Jabodetabek Belum Pernah Lakukan Pemeriksaan Mata Memadai

Berdasarkan Survey Terhadap 2.322 Anak Tingkat SD-SMP di Jabodetabek

Risna Halidi

Ilustrasi anak pakai kacamata. (Pexels/Min An)
Ilustrasi anak pakai kacamata. (Pexels/Min An)

Dewiku.com - Mata merupakan jendela dunia bagi anak-anak. Sejak usia dini, mereka menggunakan penglihatan untuk belajar, bermain, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Sayanganya, sekitar 40 persen anak di Jabodetabek belum pernah memeriksakan kesehatan mata mereka lho, Sahabat Dewiku!

Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan VIO Optical Clinic terhadap 2.322 anak di empat sekolah yakni sekolah SD/SMP PAHOA di Tangerang, Global Prestasi School di Bekasi, SD Negeri Jakasampurna 2 Bekasi, dan SDN 01 Menteng Jakarta Pusat.

Ilustrasi menggunakan kacamata. (Pixabay/Geralt)
Ilustrasi menggunakan kacamata. (Pixabay/Geralt)

Tercatat sebanyak 40 persen murid belum pernah melakukan pemeriksaan mata dan 37 persen mengalami gangguan refraksi salah satunya myopia. Padahal jika kondisi ini dibiarkan, WHO memprediksi 50 persen dari penduduk dunia akan mengalami myopia atau rabun jauh (mata minus) pada 2050.

"Hasil tersebut bagi kami cukup mengkhawatirkan mengingat di rentang usia tersebut anak anak memasuki sekolah dasar dan periode tersebut merupakan tahap perkembangan yang penting secara fisik, kognitif, sosial, dan emosional yang tentunya akan melibatkan seluruh panca indera, salah satunya adalah mata," kata Head of Marketing VIO Optical Clinic, Susana.

Untuk itu, pihaknya melalui kampanye bertajuk PERMADANI, berinisiatif untuk mendorong masyarakat melakukan pemeriksaan mata sejak dini secara berkala, di tempat perawatan mata yang profesional dan terpercaya untuk mendeteksi masalah penglihatan lebih cepat agar bisa mendapat perawatan yang lebih baik.

Acara Bertajuk Permadani oleh VIO Optical Clinic. (Dewiku/Risna Halidi)
Acara Bertajuk Permadani oleh VIO Optical Clinic. (Dewiku/Risna Halidi)

Sementara itu, Founder & Chief Doctor VIO Optical Clinic, Andri Agus Syah, OD, FPCO, FAAO, FIALVS mengatakan, belum banyak orangtua yang sadar atau mengerti permasalahan kondisi nak.

"Kita gak tahu apa yang anak lihat, saking sibuknya orangtua kerja, kita tidak tahu kondisi mata anak," kata Dokter Andri.

Lebih lanjut, ia mengatakan beberapa gangguan mata yang sering dialami anak-anak adalah kelainan refraksi, amblyopia (mata malas), konjungtivitis serta yang paling banyak adalah myopia.

"Data menunjukan bahwa terdapat peluang 81 persen gangguan penglihatan dapat dihindari jika diagnosis dan diobati sejak dini. Hal ini tentunya menjadi perhatian kami agar masyarakat bisa turut serta dalam upaya pencegahan gangguan kesehatan mata dengan rutin melakukan pemeriksaan minimal enam bulan sekali di tempat yang tepat," tambahnya.

Sejalan dengan upaya membantu menuju masa depan cerah tanpa hambatan, HOYA Vision Care sebagai perusahaan lensa kacamata, turut mendukung kampanye PERMADANI dengan menyediakan teknologi inovatif untuk menangani masalah mata terutama perkembangan miopia dengan solusi mudah dan non-invasif melalui lensa kacamata MiYOSMART yang tersedia di VIO Optical Clinic.

"HOYA Vision Care telah menjadi mitra bagi para profesional perawatan mata selama lebih dari 80 tahun dan telah hadir di berbagai belahan dunia salah satunya di Indonesia dengan membawa berbagai inovasi produk lensa kacamata untuk membantu masyarakat mendapatkan penglihatan yang lebih baik," ujar Dodi Rukminto Amd.RO, S.T., M.M., Managing Director PT HOYA Lens Indonesia.

Berita Terkait

Berita Terkini