Lifestyle

Beras Shirataki Lebih Sehat, Mitos atau Fakta? Simak Penjelasan Ahli Gizi

Beras shiratasi terkenal tinggi serat dan rendah kalori. Namun, apakah itu membuatnya jelas lebih sehat dibanding beras biasa?

Rima Sekarani Imamun Nissa

Ilustrasi nasi putih. (Unsplash/Pille-Riin Priske)
Ilustrasi nasi putih. (Unsplash/Pille-Riin Priske)

Dewiku.com - Banyak orang masih meyakini bahwa makan nasi saat diet bisa membuat berat badan tak kunjung berkurang. Oleh karenanya, tak jarang orang mencari bahan makanan alternatif, misal mengonsumsi nasi yang berasal dari beras shirataki.

Beras saat ini tak selalu berasal dari tanaman padi. Berkat kemajuan teknologi pangan, kini ada juga beras dari umbi-umbian seperti akar konjac (glukomanan) yang dikenal sebagai beras shirataki.

Menurut Ketua Indonesian Sport Nutritionist Association (ISNA), Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes., nasi shirataki lebih sehat karena tinggi serat, rendah kalori, karbohidrat, dan indeks glikemik rendah. Itulah mengapa nasi shirataki bantu kenyang lebih lama tanpa memicu lonjakan gula darah.

Beras shirataki bisa mengurangi asupan kalori sehingga membantu penurunan berat badan. Glukomanan dalam bahan makanan ini juga memperlambat penyerapan gula di usus serta mencegah lonjakan gula darah yang berbahaya, terlebih bagi penderita diabetes.

Penelitian menunjukkan bahwa penderita diabetes tipe 2 yang mengonsumsi makanan dengan glukomanan, seperti beras shirataki, mengalami penurunan kadar gula darah secara signifikan. Hal itu kemudian mendorong Flimty memakai konjac sebagai bahan utama Flimrice.

"Kami pastikan produk kami berkualitas, terutama dari segi bahan baku. Itulah yang kami lakukan saat melakukan pengembangan," kata Dennis Hadi, Direktur Flimgroup, dilansir dari Suara.com.

Kendati lebih sehat dan cocok untuk diet, tekstur, rasa, dan aroma produk bersangkuran diupayakan mirip nasi putih biasa. Kalorinya lebih rendah daripada nasi putih (±175 kalori per 100 gram), tetapi tetap mengenyangkan karena mengandung glukomanan yang kaya serat.

"Sebelum launching, kami akan melakukan uji lab untuk memastikan kandungannya sesuai klaim. Kami selalu riset mendalam dan diskusi dengan ahli agar produk kami benar-benar efektif untuk diet," ujar Dennis.

Berita Terkait

Berita Terkini