Ragam
Mengenal Empty Nest Syndrome, Babak Baru Kehidupan Orang Tua Ketika Anak Semakin Besar
Rumah yang biasanya selalu ramai dengan celoteh anak, kini terasa sepi dan kosong ketika anak mulai masuk sekolah, kuliah, bekerja, hingga kemudian menikah!
Vania Rossa
![Ilustrasi Empty Nest Syndrome (Pexels/Liza Summer)](https://media.dewiku.com/thumbs/2021/08/30/36262-ilustrasi-wanita-sedih/745x489-img-36262-ilustrasi-wanita-sedih.jpg)
Dewiku.com - Pernahkah membayangkan bagaimana rasanya ketika rumah yang dulu penuh dengan tawa dan riuh rendah anak-anak, seiring waktu akan menjadi sunyi? Ini adalah realita yang dihadapi banyak orang tua ketika anak-anak mereka mulai tumbuh besar, dewasa, hingga memutuskan untuk hidup mandiri. Fase ini seringkali disebut sebagai empty nest syndrome atau sindrom sarang kosong.
Empty nest syndrome adalah kondisi emosional yang dialami oleh orang tua ketika anak-anak mereka meninggalkan rumah. Perasaan sedih, hampa, dan kehilangan seringkali menyertai kondisi ini. Meskipun terdengar sederhana, namun dampaknya bisa cukup signifikan bagi kesehatan mental orang tua.
Baca Juga
Stop Overthinking! Yuk, Ubah Khawatirmu dengan Afirmasi Positif!
Di Balik Januari yang Panjang: Fenomena Psikologis atau Sekadar Perasaan?
Benarkah Menangis Berjam-jam Bisa Membakar Kalori?
RUU PPRT: Lebih dari Dua Dekade, Masih Menjadi Jargon Politik Tanpa Aksi Nyata
Revenge Cheating, Kenapa Selingkuh Balas Dendam Nggak Bikin Kamu Bahagia
Suka Menumpuk Barang Tak Terpakai? Keterikatan Emosional yang Sulit Lepas pada Penderita Hoarding Disorder
Kondisi ini terjadi karena adanya perubahan peran orang tua sebagai pengasuh utama bagi anak-anaknya. Ketika anak-anak pergi, termasuk saat mereka mulai masuk sekolah, peran ini perlahan berkurang, dan orang tua mungkin merasakan perubahan dalam rutinitas sehari-hari hingga akhirnya merasa kebingungan atau kosong.
Empty Nest Syndrome Adalah Hal yang Wajar
Menurut Better Health, di antara kedua orangtua, sosok ibu adalah yang paling rentan merasakan empty nest syndrome. Hal tersebut dikarenakan ibulah yang paling banyak andil dalam hal mengurus anak-anak mereka.
Perasaan kosong ini kian terasa nyata ketika anak akhirnya beranjak dewasa. Ketika anak kuliah di luar kota atau luar negeri, kemudian menikah dan pindah rumah, ibu akan merasa seperti baru saja mengalami 'pemutusan hubungan kerja', di mana tugas terpentingnya telah selesai.
Di saat itu, ibu mungkin akan merasa tidak berharga, bingung, dan tidak yakin akan makna masa depannya.
Sebenarnya, perasaan ini sebenarnya bisa diatasi dengan adaptasi seiring berjalannya waktu. Psikolog menyarankan bahwa mungkin diperlukan waktu antara 18 bulan dan dua tahun untuk melakukan transisi yang sukses dari 'ibu' menjadi perempuan mandiri.
Namun, mungkin saja beberapa orang tua lebih rentan dibandingkan yang lain. Penelitian menunjukkan bahwa orang tua yang memiliki empty nest syndrom cenderung memiliki kesamaan. Perubahan yang terjadi di kehidupan anaknya akan terasa menegangkan, hingga dianggap sebagai pengalaman yang sulit dan emosional.
Selain itu, orang-orang yang merupakan orang tua penuh waktu lebih sering terkena dampak daripada orang-orang yang juga memiliki tugas lain untuk dilakukan (seperti pekerjaan berbayar).
Para orang tua ini sering kali memiliki kekhawatiran berlebih kalau anak-anaknya belum siap memikul tanggung jawab orang dewasa cenderung mengalami lebih banyak kesedihan.
Cara Mengatasi Empty Nest Syndrome
Terdapat beberapa saran yang bisa dilakukan orang tua jika mengalami stres yang signifikan akibat merasakan empty nest syndrome:
- Akui kesedihan Anda (bahkan jika Anda merasa tidak ada orang lain yang mengerti) dan biarkan diri Anda merasa sedih.
- Diskusikan pikiran, perasaan, dan rencana masa depan Anda dengan pasangan Anda.
- Carilah saran dan dukungan dari teman-teman lain yang mengerti perasaan Anda, beberapa dari mereka mungkin juga pernah mengalami sindrom sarang kosong.
- Berikan diri Anda waktu untuk beradaptasi dengan perubahan. Jangan berharap terlalu banyak dari diri Anda, terutama pada beberapa minggu atau bulan pertama.
- Kejar hobi dan minat, karena Anda memiliki lebih banyak waktu sekarang.
- Pertahankan rutinitas dan perawatan diri yang teratur, seperti mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur.
Empty nest syndrome adalah bagian normal dari proses tumbuh kembang keluarga. Dengan pemahaman yang baik dan dukungan yang tepat, percayalah bahwa Anda sebagai orang tua dapat mengatasi perasaan sedih dan kesepian serta menemukan kebahagiaan baru dalam fase kehidupan ini.
(Nurul Lutfia)