Ragam

Film Anuja Masuk Nominasi Oscar 2025, Lantang Menentang Eksploitasi Anak dan Perempuan

Anuja mengisahkan tentang dua saudara perempuan yatim piatu, Anuja dan Palak, yang hidup dalam kemiskinan dan bekerja di sebuah pabrik garmen.

Vania Rossa

Film Anuja (wikipedia)
Film Anuja (wikipedia)

Dewiku.com - Film pendek berjudul "Anuja" berhasil mencuri perhatian dunia perfilman dengan masuk dalam nominasi Academy Awards atau Oscar 2025. Film yang disutradarai oleh Adam J. Graves ini mengangkat isu sosial yang sangat penting, yaitu eksploitasi anak dan perempuan di India.

Anuja mengisahkan tentang dua saudara perempuan yatim piatu, Anuja dan Palak, yang hidup dalam kemiskinan dan bekerja di sebuah pabrik garmen. Film ini menggambarkan realitas pahit kehidupan mereka, di mana mereka harus bekerja keras selama berjam-jam dengan upah yang sangat kecil.

Suatu ketika, Anuja, sang adik, memiliki kesempatan untuk mengikuti ujian masuk sekolah yang memungkinkan ia bisa mendapatkan beasiswa penuh ke sekolah asrama. Namun, bos dari Anuja, Tn. Verma, tidak menyetujui keputusan tersebut dan mengiming-imingi Anuja pekerjaan dengan gaji yang lebih besar.

Sementara Palak, sebagai seorang kakak, menginginkan Anuja untuk meneruskan ujiannya. Ia pun membantu Anuja dengan menjual tas jinjing yang terbuat dari kain sisa yang diambil diam-diam dari pabrik tempat ia bekerja, yang seharusnya ia simpan sebagai tabungan untuk menikah.

Film ini menyoroti bagaimana kemiskinan dan eksploitasi pekerja anak yang terjadi di India. Dilansir Times Of India, dari statistik sebanyak 160 juta anak terlibat dalam eksploitasi pekerja anak yang membuat para pembuat film tergerak. 

Sang sutradara, Adam J. Graves, membuat film ini untuk meningkatkan kesadaran, empati dan semangat kepada anak-anak yang terdampak.

“Kami meneliti isu-isu terkait ketenagakerjaan dan kami terkejut melihat statistik bahwa satu dari sepuluh anak di dunia terlibat sebagai pekerja anak,” ujar Adam melalui akun Instagram moviewithabe.

Perempuan yang Terus Mendapatkan Diskriminasi

Film ini mencerminkan dengan jelas betapa eksploitasi anak dan perempuan masih menjadi masalah besar di India. Padahal, faktanya, seperti dikutip dari Unicef India, negara tersebut telah memiliki undang-undang dalam melindungi anak, yaitu Undang-Undang Buruh Anak pada tahun 1986, yang diamandemenkan pada tahun 2016 silam.

Film ini menggambarkan secara eksplisit bagaimana eksploitasi anak dapat memberikan dampak terhadap mental mereka. Kehidupan masa depan Anuja harus direnggut mulai dari pendidikan, bermain, dan kebahagian mereka sendiri. 

Lewat film ini juga kita diajak untuk melihat dari siai Palak sebagai seorang kakak dan anak perempuan pertama, di mana ia dituntut untuk bisa menjaga sang adik. 

Palak harus mengesampingkan kebahagiaannya dan tabungannya untuk sang adik, yang pastinya merupakan pilihan sulit baginya.

Dalam bekerja juga, Palak harus mendapatkan intimidasi dari tempat kerjanya, yang semakin menyorot betapa kesetaraan gender masih belum tercapai. 

Masuknya "Anuja" dalam nominasi Oscar 2025 diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dunia tentang isu eksploitasi anak dan perempuan. Film ini juga diharapkan dapat mendorong perubahan positif dalam kebijakan dan praktik yang berkaitan dengan perlindungan anak dan perempuan.

Film ini juga seolah mengingatkan kita bahwa masih banyak anak dan perempuan di dunia ini yang hidup dalam kondisi yang tidak adil. Oleh karena itu, kita semua memiliki tanggung jawab untuk membantu mereka mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

(Mauri Pertiwi)

Berita Terkait

Berita Terkini