Ragam

Medsos Mulu Bikin Gen Z Alami Brain Rot?

Siapa sangka, penggunaan internet yang berlebihan dapat mempengaruhi fungsi kognitif mereka.

Risna Halidi

Ilustrasi perempuan mengalami brain rot (Freepik)
Ilustrasi perempuan mengalami brain rot (Freepik)

Dewiku.com - Scrolling media sosial atau medsos berjam-jam dapat membuat seseorang mengalami yang namanya, brain rot!

Ya, dilansir Dewiku BBC News, brain rot adalah kondisi di mana seseorang mengalami kemunduran mental atau intelektual akibat konsumsi konten daring remeh atau tidak penting secara berlebihan.

Fenomena ini tentu aja mengkhawatirkan bagi para Generasi Z, karena mereka tumbuh bersama perkembangan teknologi digital yang lumayan pesat. 

Misalnya, seseorang yang terlalu sering menggunakan banyak platform media sosial dan berselancar berjam-jam, dapat mengalami penurunan daya ingat dan memiliki rentang perhatian yang memendek.

Selain itu, perilaku seperti "Doomscrolling" atau terus-menerus menggulir berita negatif juga berkontribusi terjadinya brain rot

Perilaku ini memengaruhi sistem penghargaan otak, membuat individu lebih memprioritaskan informasi negatif dan mengurangi sensitivitas terhadap hal-hal positif. 

Akibatnya, kapasitas otak untuk menyimpan informasi dapat terganggu.

Menurut para ahli di Oxford University Press, kekhawatiran terhadap dampak mengkonsumsi konten daring berkualitas rendah dengan peningkatan frekuensi dari penggunaan media sosial sebesar 230 persen pada tahun 2023 dan 2024.

Ilustrasi brain rot. (freepik)
Ilustrasi brain rot. (freepik)

Meningkatnya ketergantungan Generasi Z pada konten seperti video ASMR (Autonomous Sensory Meridian Response) juga menunjukkan adanya bukti soal kesulitan dalam interaksi langsung, dan meningkatnya kebutuhan akan pelarian digital karena kenyamanan dan relaksasi yang diberikan.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa tidak semua konten daring berdampak negatif. Banyak juga Generasi Z yang menggunakan platform digital untuk pendidikan, aktivisme, dan membangun komunitas. 

Namun, keseimbangan antara konsumsi konten yang bermanfaat dan hiburan yang berlebihan tetap menjadi kunci untuk menjaga kesehatan mental dan intelektual.

Untuk mengatasi brain rot, Kyra Bobinet, ahli saraf dan penulis "Unstoppable Brain" merekomendasikan pendekatan yang disesuaikan dengan individu. 

Mempelajari apa yang terbaik bagi masing-masing individu, serta melakukan penyesuaian seiring waktu, dapat membantu meminimalkan risiko. 

"Begitu kita mengetahui kebenaran tentang tubuh kita, maka kita dapat melakukan sesuatu untuk mengatasinya," kata Kyra, ditulis Dewiku Selasa (4/3/2025).

Penelitian ini menjadi bukti, penting bagi individu, komunitas, dan pembuat kebijakan untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan digital yang sehat dan mendukung perkembangan mental serta intelektual generasi muda ya!

Penulis: Mauri Pertiwi

Berita Terkait

Berita Terkini