Ragam
Kesadaran Tinggi, Akses Terbatas: Tantangan Perawatan Kulit di Indonesia
Berdasarkan penelitian Euromonitor, Indonesia menempati peringkat kedua secara global dalam hal kesadaran masyarakat terhadap perawatan kulit.
Risna Halidi

Dewiku.com - Kulit merupakan organ terbesar tubuh manusia yang memiliki peran penting sebagai pelindung dari berbagai faktor eksternal, seperti sinar matahari, polusi, dan bakteri.
Berdasarkan penelitian Euromonitor, Indonesia menempati peringkat kedua secara global dalam hal kesadaran masyarakat terhadap perawatan kulit. Hanya saja akses masyarakat terhadap dokter dermatolog masih sangat terbatas.
Baca Juga
Girls Support Girls: Ini Alasan Mengapa Perempuan Harus Saling Mendukung
8 Program Kerja di Luar Negeri Buat Orang Indonesia yang Mau #KaburAjaDulu
Krim Labu jadi Rahasia Kulit Kencang dan Glowing Korea Selatan?
Antara Poliamori dan Poligami: Memahami Dua Konsep Hubungan yang Berbeda
Doomscrolling: Candu Digital yang Menggerogoti Kesehatan Mental Gen Z
Magis, Inilah Destinasi Pernikahan Romantis dengan Pemandangan Eksotis di Uluwatu

Data Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia atau Perdoski mencatat, jumlah dokter kulit di Indonesia hanya sekitar 2.500 orang, dengan rasio 1 dokter untuk 100.000 penduduk. Hal itu tentu jauh dari standar ideal 1 dokter untuk 2.000 penduduk.
Untuk itu, platform layanan kesehatan Halodoc, secara resmi memperkenalkan layanan terbarunya yaitu Haloskin, dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Selasa (27/2) lalu.
Chief Marketing Officer Halodoc, Fibriyani Elastria mengatakan, peluncuran layanan terbaru Haloskin ini diharapkan dapat memudahkan layanan kesehatan kulit bagi masyarakat Indonesia.
"Dari latar belakang data Perdoski, Halodoc memutuskan untuk meluncurkan layanan baru Haloskin yang kami harapkan dapat mempermudah akses masyarakat terhadap kesehatan kulit, yang juga terpercaya, terlengkap, dan juga personalize," ujarnya.
Lebih lanjut, Fibriyani mengatakan bahwa Haloskin menyediakan layanan lengkap yang mencakup konsultasi, pembelian paket obat dan produk perawatan sesuai kebutuhan kulit, serta konsultasi lanjutan gratis selama 14 hari untuk memantau perkembangan perawatan.
"Kita juga dibantu oleh tenaga medis yang dilatih khusus dan diawasi oleh dermatolog terpercaya yang sudah mempunyai pengalaman selama 20 tahun," tutupnya.
Dalam siaran pers-nya, Haloskin sudah diperkenalkan pada tahun 2024 dengan layanan khusus untuk perawatan kulit berjerawat dan mendapat sambutan positif dari masyarakat.

Dr. Rina Diana Winta, Sp. DVE., Dermatolog Haloskin juga menyebut, dengan meningkatnya kebutuhan akan solusi permasalahan kulit yang beragam, Haloskin memperluas layanannya untuk mengatasi kulit kusam dan tanda-tanda penuaan.
"Saat ini di Haloskin, kita fokus mengatasi kulit kusam, jerawat dan bekas jerawat, lalu juga mengatasi kulit kusam. Haloskin ini personalize, jadi kondisi yang ditawarkan juga sesuai kondisi dan kebutuhan permasalahan kulit pasien," ungkapnya.
"Dalam konsultasi online, pasien akan ditanya oleh dokter dulu, di evaluasi keluhannya bagaimana, kondisi kulitnya bagaimana, terus memfoto kondisi wajah," tambahnya.
Peluncuran Haloskin diharapkan mampu memperkuat ekosistem layanan kesehatan digital di Indonesia. Sekaligus memberikan solusi praktis bagi masyarakat yang ingin merawat kesehatan kulit dengan cara yang lebih mudah dan aman.
Penulis: Mauri Pertiwi