Ragam

Mental Load: Beban Tak Terlihat di Balik Peran Perempuan

Merasa lelah padahal tidak melakukan pekerjaan yang menguras fisik, pernah mengalaminya?

Vania Rossa

Ilustrasi Mental Load. (Pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi Mental Load. (Pexels/Andrea Piacquadio)

Dewiku.com - Apakah kamu pernah merasa terkuras secara energi meski tidak mengerahkan diri secara fisik? Mungkin kamu sedang merasakan apa yang disebut mental load

Mental load mengacu pada tanggung jawab tak terlihat yang sering diemban oleh perempuan dalam melakukan perannya di rumah tangga dan keluarga.

Contohnya adalah perencanaan makan, penjadwalan, dan pemenuhan kebutuhan setiap anggota keluarga secara umum.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal American Sociological Review menemukan bahwa perempuan cenderung menghabiskan lebih banyak waktu dan energi untuk pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak dibandingkan laki-laki.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa meskipun ada peningkatan partisipasi laki-laki dalam tugas, beban mental masih lebih banyak ditanggung oleh perempuan.

Dr. Emma Seppala, Direktur Sains di Pusat Penelitian dan Pendidikan Belas Kasih dan Altruisme Universitas Stanford, mengatakan, "Beban mental yang terus-menerus dapat menyebabkan stres kronis, yang berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik perempuan."

Dalam penelitian Harvard Business Review juga menyoroti bahwa beban mental tidak hanya mempengaruhi kehidupan pribadi perempuan, tetapi juga karier profesional mereka.

Tanggung jawab tambahan di rumah dapat mengurangi waktu dan energi yang tersedia untuk pengembangan karier, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kemajuan profesional dan keseimbangan hidup.

Bagaimana cara mengatasinya? 

Dilansir melalui Ucla Health, ada 5 kiat dalam mengurangi mental load:

  • Bicarakan dengan pasangan, jelaskan apa yang kamu rasakan dan semua hal yang membebani mental. Kemudian, bagi sebagian beban berdasarkan kekuatan dan ketersediaan pribadi.
  • Buatlah daftar tugas dan prioritaskan, bisa itu mingguan atau harian, sehingga dapat membantu dalam melakukan tugas. Kemudian cobalah untuk membagi tugas-tugas yang lebih besar menjadi langkah-langkah yang lebih kecil sehingga terasa lebih mudah dikelola.
  • Cobalah untuk melepaskannya, meski pasti tidaklah mudah karena ada perasaan ingin segala sesuatunya berjalan sesuai rencana. Namun, ingatlah bahwa memiliki kondisi mental yang baik adalah salah satu kebutuhan utama keluarga.
  • Tetapkan batasan. Ingat, karakteristik beban mental adalah tidak adanya batasan. Jadi, menetapkan batasan, jika memungkinkan, dapat membantu meringankan sebagian beban.
  • Prioritaskan diri sendiri. Meluangkan waktu untuk diri sendiri adalah cara terbaik untuk mengurangi stres dan mengelola beban mental dengan lebih efisien. Cobalah berolahraga atau melakukan hobi yang disukai.

Adakalanya, perempuan juga membutuh pengakuan dan penghargaan dari sekitarnya mengenai pekerjaan tak terlihat yang mereka lakukan. Jadi, tak ada salahnya kita semua meningkatkan kesadaran tentang beban mental dan dampaknya, sehingga diharapkan perempuan dapat mencapai kesejahteraan yang lebih baik dan kesetaraan yang lebih besar dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka.

(Mauri Pertiwi)

 

Berita Terkait

Berita Terkini