Ragam
Merasa Kecil di Dunia yang Besar: Menggali Akar Inferiority Complex
Inferiority Complex adalah perasaan rendah diri yang membuat seseorang merasa kekurangan atau keterbatasan dibandingkan dengan orang lain.
Vania Rossa

Dewiku.com - Pernah merasa minder saat scrolling media sosial dan melihat teman-teman seumuran sudah mencapai banyak hal? Atau mungkin, merasa kurang pede saat harus presentasi di depan kelas atau meeting kantor? Bisa jadi kamu sedang berhadapan dengan yang namanya Inferiority Complex.
Apa Itu Inferiority Complex?
Baca Juga
Resah Driver Ojol Perempuan: Ada Ketidakadilan Mengintai di Setiap Kilometer
Fake It Till You Make It: Boleh Dicoba, Asal Jangan Kebablasan, Girls!
Fatphobia Bukan Sekadar Masalah Berat Badan, Tapi Diskriminasi!
Self Care Bukan Egois, Tapi Hak Setiap Perempuan untuk Sejahtera
Pap Smear: Deteksi Dini Kanker Serviks, Selamatkan Nyawa Perempuan
Mental Load: Beban Tak Terlihat di Balik Peran Perempuan
Inferiority Complex adalah perasaan rendah diri yang membuat seseorang merasa kekurangan atau keterbatasan dibandingkan dengan orang lain.
“Kompleks inferioritas adalah perasaan tidak mampu yang sangat kuat yang berasal dari keyakinan bahwa seseorang memiliki kekurangan atau keterbatasan tertentu dibandingkan dengan orang lain,” jelas psikiater bersertifikat Nereida Gonzalez-Berrios, MD
Hal ini terjadi ketika seseorang memiliki perasaan tidak mampu atau rendah diri, baik yang nyata maupun yang dibayangkan.
Dan gara-gara perasaan rendah diri ini, tidak jarang seseorang menarik diri di hadapan orang-orang yang membuat mereka merasa tidak mampu.
Dalam beberapa hal, orang tersebut mungkin mencoba untuk menutupi kekurangan yang dirasakan dengan berperilaku dengan cara yang terlalu kompetitif atau dengan bertindak agresif terhadap orang lain.
Dilansir Very Well Mind, penyebab dari inferiority complex beragam, di antaranya:
1. Kekurangan ekonomi
Ketika seseorang tumbuh dalam keadaan ekonomi yang sulit yang terus-menerus memaksanya untuk meminta bantuan atau uang.
Misalnya, orang yang kurang finansial di antara teman-temannya atau harus terus-menerus meminta bantuan dari teman sebaya dan anggota keluarga, hal ini dapat berdampak negatif pada penilaian harga dirinya.
2. Pengalaman Masa Kecil
Ketika seseorang dibesarkan dalam lingkungan yang kejam, yang terus-menerus membuat mereka mempertanyakan harga diri mereka.
Mereka cenderung tumbuh menjadi orang yang pemalu dan tidak yakin dengan harga diri mereka di mata orang lain.
3. Karakteristik Fisik
Seseorang menganggap berat badan, fitur wajah, atau ciri-ciri tubuh lainnya sebagai penyebab kekhawatiran. Hal ini, dapat menyebabkan rasa rendah diri yang ekstrem.
Dari penyebab tersebut, dapat berdampak negatif pada kemampuan kalian untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
Menjalani hidup dengan rasa rendah diri itu berbahaya karena dapat menimbulkan gejala depresi.
Terus-menerus meragukan dan membenci diri sendiri terkadang dapat menyebabkan perasaan depresi dan terbukti mendorong frustrasi pada orang yang dibebani dengan kompleks ini.
Hal ini membuat seseorang tidak merasa cukup kuat atau cukup berharga untuk berinteraksi dengan orang lain, hingga akhirnya dapat berdampak besar pada kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.
Very Well Mind juga memberikan cara untuk mengatasi perasaan ini, yaitu dengan menyadari bahwa kita semua adalah individu yang unik.
Setiap orang memiliki berbagai kelebihan dan kemampuan yang dapat menjadikan kalian tambahan positif dalam lingkungan apa pun.
Selain itu, dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kalian berpikir negatif tentang diri sendiri.
Menuliskan hal-hal yang membuat diri layak dihormati dan dicintai, dapat membantu menginternalisasikan lebih banyak ide positif tentang diri sendiri.
(Mauri Pertiwi)