Ragam

Benarkah Olahraga Harus Disesuaikan dengan Siklus Menstruasi? Ini Penjelasan Ahli!

Olahraga dapat membantu meredakan kram menstruasi dan meningkatkan suasana hati berkat pelepasan endorfin.

Risna Halidi

Ilustrasi olahraga. (Unsplash/kike vega)
Ilustrasi olahraga. (Unsplash/kike vega)

Dewiku.com - Tren cycle syncing atau menyesuaikan olahraga dengan siklus menstruasi semakin populer di kalangan perempuan

Banyak yang percaya, berolahraga di fase tertentu dalam siklus, bisa meningkatkan pertumbuhan otot dan performa.

Ilustrasi perempuan menggunakan sepatu yang nyaman untuk olahraga (Freepik/Drazen Zigic)
Ilustrasi perempuan berolahraga (Freepik/Drazen Zigic)

Namun, apakah klaim ini benar-benar didukung oleh sains? Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di The Journal of Physiology mengungkap fakta menarik. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pertumbuhan otot, baik seseorang berolahraga di awal maupun akhir siklus menstruasi.

Penelitian melibatkan 12 perempuan sehat berusia 18-30 tahun dengan siklus menstruasi teratur dan tidak menggunakan kontrasepsi hormonal. 

Para peserta melakukan latihan kekuatan pada dua fase berbeda dalam siklus menstruasi.

Mereka melakukan latihan yang sama di setiap fase, dan peneliti mengukur bagaimana tubuh mereka merespons latihan tersebut. 

Hasilnya, tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam pertumbuhan otot antara kedua fase ini. 

Olahraga sederhana dengan cara naik turun tangga. (Shutterstock)
Ilustrasi olahraga. (Shutterstock)

Artinya, hormon dalam siklus menstruasi kemungkinan tidak memengaruhi pembentukan otot secara signifikan setelah latihan.

Apakah Cycle Syncing Hanya Mitos?

Meski tidak terbukti meningkatkan pertumbuhan otot, cycle syncing tetap memiliki manfaat lain. Siklus menstruasi bisa berpengaruh pada energi dan suasana hati saat berolahraga.

Contohnya: Olahraga dapat membantu meredakan kram menstruasi dan meningkatkan suasana hati berkat pelepasan endorfin.

Jadi, Haruskah Menyesuaikan Olahraga dengan Siklus Menstruasi?

Menurut para ahli, lebih baik mendengarkan sinyal tubuh sendiri dibandingkan mengikuti jadwal ketat berdasarkan siklus menstruasi.

"Jika merasa lelah, tak ada salahnya mengurangi intensitas latihan atau beristirahat. Sebaliknya, jika merasa bertenaga, manfaatkan momen itu untuk latihan lebih maksimal." ujar Dr. Amy Banulis, dokter spesialis kandungan.

Prioritaskan Kesehatan dan Konsistensi

Daripada terpaku pada jadwal siklus menstruasi, lebih baik fokus pada konsistensi olahraga, pemulihan yang cukup, dan mendengarkan sinyal tubuh. Jika merasa nyaman dengan cycle syncing, tidak ada salahnya mencoba. 

Namun, jika tidak, tidak perlu khawatir! Yang terpenting adalah tetap aktif dan menjalani olahraga dengan cara yang paling nyaman bagi tubuh.

Penulis: Sifra Kezia

Berita Terkait

Berita Terkini