Ragam

Mengapa Banyak Perempuan Mengalami Penurunan Aktivitas Sosial saat Memasuki Usia 40-an?

"Pada usia ini, perempuan cenderung lebih fokus pada tanggung jawab pribadi, baik dalam karier maupun keluarga, sehingga waktu untuk bersosialisasi semakin terbatas."

Risna Halidi

Perempuan kesepian. (Pixabay)
Perempuan kesepian. (Pixabay)

Dewiku.com - Di usia 20-an dan 30-an, hidup terasa begitu sibuk namun tetap menyenangkan. Pertemanan berkembang, undangan datang silih berganti, dan ada begitu banyak momen. 

Namun saat memasuki usia 40-an, banyak perempuan mulai merasakan sesuatu yang berbeda. Perlahan kehidupan sosial mereka terasa semakin sepi.

Fenomena ini dikenal sebagai social drought, sebuah kondisi di mana lingkaran sosial semakin menyusut, interaksi berkurang, dan kesepian pun mulai muncul. 

Ilustrasi perempuan karier. (Unsplash/LinkedIn Sales Navigator)
Ilustrasi perempuan berusia 40 tahunan. (Unsplash/LinkedIn Sales Navigator)

Apakah ini hal yang wajar? Mengapa banyak perempuan mengalaminya? 

Studi dari American Journal of Sociology menemukan bahwa hampir 60 persen perempuan di usia 40-an mengalami penurunan aktivitas sosial dibandingkan satu dekade sebelumnya.

Mereka merasa kehilangan koneksi dengan teman-teman lama serta kesulitan membangun hubungan sosial baru.

Menurut Dr. Lorna Paterson seorang Psikolog Klinis, pada usia 40 tahun, perempuan cenderung lebih fokus tergantung tanggung jawab diri mereka di karier atau keluarga. 

"Pada usia ini, perempuan cenderung lebih fokus pada tanggung jawab pribadi, baik dalam karier maupun keluarga, sehingga waktu untuk bersosialisasi semakin terbatas," ujarnya. 

Lalu, apa penyebab utama dari social drought ini? 

Di usia 40-an, banyak perempuan telah mencapai posisi yang lebih tinggi dalam karier mereka. Tanggung jawab semakin besar, jadwal semakin padat, dan sering kali, kehidupan sosial menjadi prioritas kedua.

"Ketika seseorang terlalu sibuk dengan pekerjaan, mereka cenderung tidak menyadari bahwa pertemanan mulai merenggang. Ini adalah perubahan yang terjadi secara perlahan, hingga akhirnya terasa benar-benar sepi," ujar Dr. Jennifer Allen, sosiolog dari Harvard University. 

Kemudian, bagi banyak perempuan, usia 40-an berarti menjalankan peran ganda sebagai ibu bagi anak yang semakin mandiri dan sebagai anak yang mulai merawat orangtua yang menua.

Kedua tanggung jawab ini sering kali menyita energi dan waktu yang sebelumnya digunakan untuk bersosialisasi.

Selain itu, seiring waktu teman-teman lama mungkin pindah ke kota lain, menikah atau memiliki prioritas berbeda. Tidak jarang, perempuan merasa kehilangan jaringan sosial yang dulu begitu erat.

Sebuah survei dari Pew Research Center mengungkapkan bahwa di usia 40-an, perempuan lebih cenderung merasa “kehilangan koneksi” dibandingkan laki-laki, karena sebagian besar pertemanan mereka di masa muda terjalin di lingkungan yang berubah, seperti sekolah atau tempat kerja yang lama.

Sehingga, hal ini berdampak pada kesehatan mental dan fisik. Studi yang diterbitkan di Journal of Health and Social Behavior menemukan bahwa individu yang mengalami kesepian kronis berisiko lebih tinggi terkena depresi dan penyakit jantung.

"Kesepian bukan hanya berdampak emosional, tetapi juga bisa memperburuk kondisi fisik seseorang. Kurangnya interaksi sosial dapat meningkatkan hormon stres dan memengaruhi sistem kekebalan tubuh," jelas Dr. Allen.

Bagaimana cara mengatasi hal tersebut? 

Meski social drought terasa sulit, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk kembali membangun kehidupan sosial yang sehat dan bermakna:

Jadwalkan untuk bertemu dengan teman, meskipun kesibukan tak terhindarkan, meluangkan waktu untuk bertemu teman lama, bahkan hanya sekali sebulan, bisa membawa perubahan besar. 

Mencari kesibukan lain, seperti bergabung dengan komunitas, dengan menemukan beberapa orang yang memiliki minat sama, menjadi cara efektif untuk mengurangi rasa kesepian. 

Memanfaatkan teknologi, jika sulit bertemu secara langsung, gunakan media sosial atau aplikasi komunikasi untuk tetap terhubung dengan orang-orang yang berarti dalam hidup kalian.

Jadi, jika kalian merasa mengalami social drought, ingatlah bahwa kalian tidak sendiri. 

Ada banyak cara untuk kembali terhubung, membangun pertemanan baru, dan menikmati kehidupan sosial yang lebih kaya di usia 40-an.

Penulis: Mauri Pertiwi

Berita Terkait

Berita Terkini