Ragam

Disukai Gen Z, Nastar Dinobatkan Jadi Kue Kering Lebaran Favorit Tahun 2025

Di tahun 2025 ini, nastar dinobatkan sebagai kue kering Lebaran favorit, terutama di kalangan gen Z.

Vania Rossa

Ilustrasi kue lebaran, nastar (Freepik)
Ilustrasi kue lebaran, nastar (Freepik)

Dewiku.com - Siapa tak kenal nastar? Kue kering klasik dengan isian selai nanas ini selalu hadir di meja Lebaran. Dan, di tahun 2025 ini, nastar dinobatkan sebagai kue kering Lebaran favorit, terutama di kalangan gen Z.

Riset terbaru Populix menemukan bahwa delapan dari sepuluh milenial dan gen Z memilih nastar sebagai kue kering khas Lebaran terfavorit.

Indah Tanip, VP of Research Populix, menjelaskan bahwa kue kering nastar menjadi favorit 82% responden, disusul oleh putri salju di angka 44%, kastengel dengan 35%, dan sagu keju oleh 27% responden.

Selain empat kue kering tersebut, urutan berdasarkan popularitas selanjutnya adalah kukis cokelat/chocolate chips (19%), kukis kacang tanah (19%), kukis mentega/butter cookies (12%), lidah kucing (11%), kukis bawang (9%), lalu wafer (7%).

“Dasar penobatan nastar sebagai kue kering Lebaran terfavorit tahun 2025 adalah nilainya yang terpaut sangat jauh dibanding kue kering lainnya. Bahkan hampir dua kali lipat dari posisi kedua. Maka bersiaplah apabila kue kering yang gurih dan manis dengan isian selai nanas ini akan jadi yang pertama ludes di meja suguhan rumah Anda Lebaran nanti,” ungkap Indah.

Kombinasi Nostalgia, Inovasi, dan Media Sosial

Media sosial memainkan peran penting dalam mempopulerkan nastar di kalangan gen Z. Tren kuliner yang sering muncul di platform seperti TikTok dan Instagram membuat nastar dengan tampilan dan rasa yang unik menjadi viral.

Namun, meski kini memiliki tampilan dan rasa yang lebih modern, nastar tetap menjadi simbol kebersamaan dan tradisi Lebaran. Kue ini sering disajikan saat berkumpul bersama keluarga dan teman-teman, sehingga menciptakan momen-momen berharga yang tak terlupakan.

Penelitian Populix ini juga melihat preferensi konsumer terhadap produsen kue kering. Ternyata, lebih dari separuh responden memilih membeli kue kering produksi rumahan (UMKM), diikuti kue kering kemasan bermerek buatan pabrikan besar.

Sedangkan sekitar sepertiganya berminat untuk membeli dari toko terkenal, yang cenderung dipilih oleh kalangan ekonomi atas.

Meskipun begitu, sebagian milenial dan gen Z juga mengaku akan membuat kue kering sendiri tahun ini.

Walaupun terpapar berbagai kemudahan digital setiap hari, milenial dan gen Z cenderung masih memilih pembelian secara langsung, ketimbang secara online.

Sebagian besar mengaku akan langsung membeli ke toko kue kering, memesan melalui teman atau kerabat, membeli di ritel kecil seperti mini market atau warung dekat rumah, juga ritel besar seperti supermarket dan hypermarket.

Selain itu, Populix juga menemukan ada dua faktor yang menjadi pertimbangan utama konsumen sebelum melakukan pembelian kue kering. Faktor pertama adalah rasa, yang diungkapkan oleh hampir seluruh responden. Selanjutnya adalah faktor harga yang dipertimbangkan oleh 72%.

“Populix melihat bahwa tahun ini tren kue kering viral sudah tidak terlalu relevan bagi para pembeli muda dalam pembelian kue kering. Selain rasa dan harga, mereka cenderung lebih mempertimbangkan kebersihan, tampilan dan kemasan, juga bahan baku,” jelas Indah.

Apabila ditelisik dari sisi harga, mayoritas milenial dan gen-Z merasa bahwa harga kue kering paling pas berada di rentang Rp50.000 hingga Rp75.000 setiap toples/kemasan. Meskipun begitu, sebagian tetap akan membeli apabila harga yang dipatok sampai dengan Rp100.000.

Nastar, kue kering klasik yang dicintai banyak orang, berhasil memikat hati Gen Z di tahun 2025. Kombinasi antara nostalgia, inovasi, dan pengaruh media sosial membuat nastar menjadi kue kering Lebaran favorit yang tak lekang oleh waktu.

 

Berita Terkait

Berita Terkini