Trending

Kenapa Produk Luxury Brand Tak Pernah Diskon? Ternyata Ini Alasannya

Produk-produk yang dirilis luxury brand biasanya memiliki harga yang fantastis.

Rima Sekarani Imamun Nissa

Gerai Gucci. (Unsplash/Dima Pechurin)
Gerai Gucci. (Unsplash/Dima Pechurin)

Dewiku.com - Memiliki barang mewah memang menjadi hal penting bagi sebagian orang. Tak hanya demi status sosial yang lebih tinggi, produk-produk dari luxury brand memang terkenal punya kualitas terbaik di dunia.

Barang-barang dari luxury brand pun umumya tidak dijual di sembarang tempat. Plaza Indonesia sebagai salah satu pusat perbelanjaan di Indonesia yang menyediakan ritel merek mewah, termasuk Chanel, Dior, Celine, dan lainnya.

Wakil Kepala Pemasaran Plaza Indonesia Zamri Mamat mengungkapkan, produk luxury brand memang memiliki ciri khasnya sendiri. Kualitasnya sangat terjaga sehingga selasar dengan harganya yang tak main-main.

Ilustrasi gerai Hermes (Shutterstock)
Ilustrasi gerai Hermes (Shutterstock)

"Jadi, definisinya adalah yang benar-benar high quality. Mungkin harganya (mahal) karena kualitasnya juga bagus, makanya harganya juga sedikit mahal," kata Zamri, dilansir dari Suara.com. 

Zamri memaparkan, selain dari segi kualitas, penentu mahalnya barang luxury biasanya adalah proses pembuatan yang cenderung lebih lama demi menghasilkan produk terbaik.

Oleh karena itu, label luxury pada dasarnya tidak hanya bisa disematkan untuk produk dari luar negeri. Banyak pula produk buatan jenama lokal yang kini semakin berkualitas dan memenuhi standar internasional.

Menurut Zamri, ada lagi hal menarik lainnya dari luxury brand yang mungkin masih jarang disadari. Merek-merek papan atas ini disebut-sebut tak pernah memberikan diskon terhadap produk yang mereka jual.

Walau demikian, mereka tidak takut barangnya tidak laku. Nyatanya, luxury brand tetap punya pasar dan konsumennya sendiri.

"Luxury brand tidak memberikan diskon karena menurut mereka kita sudah punya kualitas begini, masa kita kasih diskon," ujar Zamri.

"Tapi kalau PI, kita sadar orang pasti mencari value added selain dari kualitas produk. Jadi kita juga kasih voucher, tukar kupon, jadi orang bisa lihat ini sebetulnya cashback. Sebenarnya mereka mampu belinya, tapi kenapa tidak kalau orang kasih gratis," imbuhnya kemudian.

Berita Terkait

Berita Terkini