Trending

Apakah Normal Merasa Tak Cocok dengan Hasil Personal Color?

Ilmu mengenai warna seperti personal color dapat menjadi guideline yang jelas, tanpa membatasi seseorang mengeksplor warna yang tepat untuk kulit mereka.

Risna Halidi

Acara Wardah Colourverse (Dok. Wardah)
Acara Wardah Colourverse (Dok. Wardah)

Dewiku.com - Pengetahuan manusia mengenai padupadan warna mulai berubah ketika ilmu personal color menjadi lebih populer seperti sekarang.

Dalam acara Wardah Colourverse yang digelar sejak 7 hingga 16 Februari 2025 kemarin, Founder Colorforyou, Chaebin Lee mengatakan, orang Indonesia cenderung belum familiar dengan warna-warna gonjreng menyala.

Acara Wardah Colourverse (Dok. Wardah)
Acara Wardah Colourverse (Dok. Wardah)

Hal itu, lanjut Chaebin, bukan karena kulit orang Indonesia tidak cocok dengan warna pelangi, namun karena tidak dan belum mengeksplor warna-warna tersebut.

"Kita kudu ada edukasi lagi agar (orang Indonesia) berani mencoba beragam warna," kata perempuan asli Korea Selatan itu.

Ilmu mengenai warna seperti personal color, lanjutnya, dapat menjadi guideline yang jelas, tanpa membatasi seseorang mengeksplor warna yang tepat untuk kulit mereka.

"Jadi kita tetap bisa ikuti tren. Begitu ada guideline-nya kita sendiri, ikuti tren pun jadinya lebih mudah. Kita tahu, oh di sini bisa sedikit kurang (warna) nih, berarti kita bisa akalin di sini."

Apakah Normal Tak Nyaman dengan Hasil Personal Color?

Dalam beberapa kasus, Chaebin mengakui ada saja kliennya yang mengaku tak nyaman dengan hasil personal color mereka.

Hal itu normal karena mencari warna yang sesuai merupakan sebuah perjalanan yang bisa jadi cukup panjang.

"Embracing personal color kita ini sebuah perjalanan. Jika dalam hari ini sudah tau personal color kamu apa, bukan berarti sudah selesai semua. Harus coba terus sampai kamu sendiri udah mulai familiar dengan warnanya."

Dalam acara serupa, Wardah mengaku tengah mengadopsi pendekatan ilmiah dalam menganalisis tiga parameter utama personal color yakni hue (warm atau cool undertones), saturation (vivid atau muted), dan brightness (light atau deep).

Diberi nama Wardah Color Intelligence, brand kosmetik lokal itu membuat riset mendalam terhadap perempuan Indonesia dan Asia Tenggara untuk menyesuaikan warna kosmetik dengan berbagai tone kulit dan warna bibir, menciptakan pengalaman kecantikan yang lebih personal dan akurat.

"Kami kepikiran membuat AI ini dengan tim adalah supaya gimana caranya perempuan Indonesia bisa screening di rumah, memilih makeup mereka yang tepat dari rumah."

"Harapanya AI ini bisa membantu teman screening warna dulu dengan teknologi yang sangat membantu, setidaknya kita tahu warna undertone kita. Untuk lebih dalam, ke expert yag lebih tahu," pungkas Head of Wardah Decorative for Lip and Eye Category, Shabrina Salsabila.

Berita Terkait

Berita Terkini